cream collagen apakah sudah bpom

    Release time:2024-10-08 05:27:09    source:mimpi ketemu biawak   

cream collagen apakah sudah bpom,link jnetoto,cream collagen apakah sudah bpomJakarta, CNN Indonesia--

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kondisi Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, usai dikosongkan oleh Israel pada Sabtu (18/11) lalu.

Tim penilaian kemanusiaan yang dipimpin WHO melakukan kunjungan ke RS Al-Shifa setelah sebagian besar orang telah dievakuasi dari fasilitas medis tersebut pada Sabtu. Mereka menggambarkan kondisi RS bak zona kematian.

"Karena batas waktu yang terkait dengan situasi keamanan, tim hanya bisa menghabiskan satu jam di dalam rumah sakit, yang mereka gambarkan seperti 'zona kematian' dan situasinya sarat akan keputusasaan," bunyi keterangan WHO pada Minggu (19/11), seperti dikutip Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim ini sendiri terdiri dari ahli kesehatan masyarakat, petugas logistik, serta staf keamanan dari berbagai departemen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut WHO, kurangnya air bersih, bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan bantuan penting lain telah menyebabkan rumah sakit berhenti berfungsi sebagai fasilitas medis.

"Tim mengamati bahwa karena situasi keamanan, tidak mungkin bagi staf untuk melakukan pengelolaan limbah yang efektif di rumah sakit. Koridor dan halaman rumah sakit dipenuhi dengan limbah medis dan limbah padat, ini meningkatkan risiko infeksi," bunyi keterangan WHO.

Tim juga dilaporkan sempat bicara dengan pasien dan staf yang masih tinggal di sana usai sebagian besar lainnya evakuasi.

Para pasien dan staf, menurut WHO, memohon-mohon untuk dievakuasi karena khawatir akan keselamatan dan kesehatan mereka.

"Rumah Sakit Al-Shifa sudah tidak bisa lagi menerima pasien. Pasien yang terluka dan sakit sekarang diarahkan ke Rumah Sakit Indonesia yang juga nyaris kolaps dan hampir tidak berfungsi," tutup pernyataan tersebut.

Pada Sabtu, para pejabat rumah sakit terbesar di Gaza ini mengatakan bahwa pasukan Israel telah memerintahkan dokter, pasien, dan para warga yang mengungsi di area RS untuk evakuasi dalam satu jam. Beberapa orang bahkan disebut dipaksa pergi dengan todongan senjata.

Mereka diminta mengevakuasi diri melalui Jalan Al-Rashid atau bisa disebut jalur laut. Ini bukan rute yang biasa digunakan orang untuk evakuasi ke selatan, sebab biasanya masyarakat melalui Jalan Salah Al-Din.

Sebanyak 120 pasien pun terpaksa ditinggalkan lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Mereka ditemani direktur rumah sakit serta beberapa dokter dan perawat, menunggu delegasi PBB yang dijanjikan datang pada pukul 11.00 pagi waktu setempat.

Menurut Direktur Rumah Sakit Al Shifa Mohammed Abu Salmiya, setelah sebagian besar tim medis dan pasien keluar, RS langsung dikepung oleh tentara Israel.

"Mereka [tentara Israel] memegang kendali penuh. Bahkan kami, staf medis yang tersisa sangat sedikit ini tidak bisa bergerak bebas," ucap Mohammed.

Meski begitu, Israel membantah telah memerintahkan pengosongan di Al Shifa dalam waktu satu jam. Militer mengklaim pengosongan RS Al Shifa adalah permintaan direktur RS agar para tenaga medis dan pasien berlindung di tempat yang aman.

(blq/agt)