arti cincin jari tengah kiri

    Release time:2024-10-08 06:26:53    source:erek layangan   

arti cincin jari tengah kiri,monyet 2d,arti cincin jari tengah kiriJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri PrancisGabriel Attal memutuskan mundur dari jabatan usai partainya dan partai pimpinan Presiden Prancis Emmanuel Macronberada di posisi kedua dalam putaran kedua pemilihan parlemen, Minggu (7/7).

Attal mengatakan dirinya akan menyerahkan surat pengunduran diri secara resmi kepada Macron pada Senin (8/7) pagi.

Lihat Juga :
Perang Panas, Hizbullah Bom Markas Militer Israel Pakai Roket Katyusha

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara kita sedang mengalami situasi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucap dia.

Partai Attal dan Macron, Ensemble, dan sekutunya diproyeksikan mendapat antara 150-180 kursi di belakang New Popular Front yang diperkirakan mencapai 180-215 kursi.

Kedua koalisi ini berada di depan Rassemblement National (RN), faksi berhaluan kanan ekstrem yang menjadi pemenang putaran pertama pemilihan parlemen.

Prancis tampaknya akan berada dalam skenario parlemen yang terpecah menjadi tiga koalisi dan sulit untuk mendapatkan suara absolut.

Lihat Juga :
Aroma-aroma Propaganda di Balik Popularitas Upin & Ipin

Karenanya, Attal yang baru menjabat sebagai perdana menteri Prancis pada Januari lalu tak mungkin memegang posisi tertinggi kedua di negara itu sebagai bagian dari pemerintahan mendatang.

"Sejak awal kampanye ini, saya sudah waspada terhadap tiga risiko: risiko mayoritas absolut yang didominasi oleh France Unbowed, risiko mayoritas absolut yang didominasi oleh Rassemblement National, dan risiko hilangnya gerakan yang mewujudkan ide dan nilai kita," kata Attal.

"Ketiga risiko ini, hari ini, telah dibuang oleh rakyat Prancis. Malam ini, tidak ada mayoritas absolut yang dapat dipimpin oleh pihak-pihak ekstrem," lanjut dia.

Lihat Juga :
7 Negara dengan Bendera Warna Merah dan Putih

Hingga Minggu, New Popular Front telah meraup 184 kursi, mengalahkan blok sentris Macron dengan 156 kursi dan RN dengan 141 kursi.

Kendati begitu, pemerintahan Prancis tidak mungkin sepenuhnya dibubarkan pasca pemilu ini lantaran Macron sebelumnya telah mengindikasikan bahwa ia akan menjalani sisa masa jabatannya hingga 2027, terlepas dari hasil pemungutan suara.

(blq/bac)