oppatoto slot

    Release time:2024-10-08 05:46:50    source:koraextra.com live   

oppatoto slot,kaos togel 2d,oppatoto slotJambi, CNN Indonesia--

Dua anggota Polsek Kumpeh Ilir, Muaro Jambi, yakni Brigadir Y dan P, ditetapkan tersangka kasus tahanan tewas bernama Ragil Alfarizi (22). Kedua polisi itu sudah ditahan.

Ragil tewas diduga karena dianiaya. Pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

"Perlu dukungan dari hasil autopsi (terkait penganiayaan)," Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram, Minggu (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Tahanan Tewas di Sel Polres Polman, 10 Aparat Diperiksa Propam Sulbar

Sedangkan yang berkaitan dengan penganiayaan serta peran Y dan P di dalam kasus itu, masih dalam penyelidikan.

"Masih tunggu bukti-bukti yang berkaitan. Untuk penganiayaan masih tunggu hasil autopsi untuk kejelasan," katanya.

Bekas lilitan di leher jasad Ragil

Ragil diketahui tewas pada tanggal 4 September lalu. Winda, kakak Ragil, mengatakan ada kejanggalan atas kematian adiknya karena ada bekas lilitan di bagian leher dan luka lebam di bagian dada.

"Kita lihat jenazah adik kami itu ada jeratan di leher dan bagian dada lebam," katanya.

Sebelum ditemukan tewas, Ragil yang sedang bermain dengan temannya, tiba-tiba dibawa ke kantor Polsek Kumpeh Ilir sekitar pukul 21.00 WIB. Lalu, ada warga mengabarkan ke keluarganya bahwa Ragil sudah berada di puskesmas.

"Saat tiba di Puskesmas ayah kami tanya ke petugas puskesmas mengatakan Ragil telah meninggal," kata Winda.

Mendengar jawaban petugas puskesmas tersebut, membuat keluarga terkejut. Kata Winda, keluarga merasa curiga kepada polisi yang melakukan penangkapan.

Lihat Juga :
Tahanan Pencuri Biji Kakao Tewas di Sel, Propam Polda Sulbar Selidiki

"Karena rentan waktu yang dekat yaitu 30-40 menit adik kami dibawa polisi," ujar Winda.

Ayah Ragil sempat mencari tahu penyebab kematian dengan bertanya ke pihak kepolisian. Namun, tidak ada satu orang petugas di sana.

"Karena tidak ada satu orang polisi bisa menjelaskan kejadian adik kami. Kami meminta untuk adik kami dilakukan visum dan autopsi. Karena ada kejanggalan atas kematian Ragil itu dilihat jasadnya ada jeratan di leher dan dada lebam," ujar Winda.

Setelah diautopsi, jenazah Ragi dibawa ke rumah duka pada pukul 18.00 WIB, Kamis (5/9/).

"Kami berharap agar diusut tuntas dan tidak ada yang ditutupi atas kematian Ragil dan pelaku dihukum secara adil dengan hukum yang berlaku," kata Winda.

(msa/wis)