dewaslot99 link

    Release time:2024-10-08 02:20:04    source:shiowla togel login   

dewaslot99 link,bethoki777,dewaslot99 link

Jakarta, CNBC Indonesia -Musim kemarau yang berkepanjangan di Afrika Selatan  sepanjang tahun 2024 telah menghanguskan tanaman pangan dan mengancam ketahanan pangan bagi jutaan orang. Kekeringan tersebut sebagian besar disebabkan oleh El Niño yang sedang berlangsung, yang mengubah pola curah hujan selama musim tanam.

Menurut para peneliti di Climate Hazards Center (CHC) di University of California, Santa Barbara, dari akhir Januari hingga pertengahan Maret, sebagian wilayah Afrika Selatan menerima setengah atau kurang dari curah hujan biasanya.

https://earthobservatory.nasa.gov/Foto: https://earthobservatory.nasa.gov/

Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino telah memusnahkan tanaman pangan di Afrika bagian selatan, yang berdampak pada 68 juta orang dan menyebabkan kekurangan pangan di seluruh wilayah tersebut.

Sebagian negara di bagian Afrika Selatan yakni Zimbabwe dan Namibia, telah mengumumkan rencana untuk membantai ratusan gajah liar dan hewan lainnya untuk memberi makan penduduk yang dilanda kelaparan di tengah kondisi kekeringan parah di negara-negara Afrika bagian selatan.

FILE - An elephant is hoisted into a transport vehicle at the Liwonde National Park southern Malawi, July 10 2022. In neighbouring Zimbabwe, National Parks is moving more than 2,500 wild animals from a southern reserve to one in the country’s north to rescue them from drought, as the ravages of climate change replace poaching as the biggest threat to wildlife. (AP Photo/Thoko Chikondo, File)Foto: AP/Thoko Chikondi
FILE - An elephant is hoisted into a transport vehicle at the Liwonde National Park southern Malawi, July 10 2022. In neighbouring Zimbabwe, National Parks is moving more than 2,500 wild animals from a southern reserve to one in the country’s north to rescue them from drought, as the ravages of climate change replace poaching as the biggest threat to wildlife. (AP Photo/Thoko Chikondo, File)

Zimbabwe mengatakan pada pekan lalu bahwa mereka akan mengizinkan pembunuhan 200 gajah sehingga dagingnya dapat didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan, sementara di Namibia, pembunuhan lebih dari 700 hewan liar termasuk 83 gajah sedang berlangsung sebagai bagian dari rencana yang diumumkan pada tiga minggu lalu.

Dilansir dari Reuters,Tinashe Farawo, juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Satwa Liar Zimbabwe, mengatakan izin akan dikeluarkan di masyarakat yang membutuhkan untuk berburu gajah dan bahwa lembaga tersebut juga akan membunuh sebagian dari jatah keseluruhan 200 hewan.

"Kami akan mulai memusnahkan segera setelah kami selesai mengeluarkan izin," ujar Farawo.

Populasi gajah Zimbabwe menjadi tidak berkelanjutan

Gajah-gajah tersebut akan diambil dari daerah yang populasinya tidak berkelanjutan, menurut Farawo.

Perburuan akan dilakukan di daerah seperti Taman Nasional Hwange di wilayah barat negara yang gersang, tempat persaingan antara manusia dan satwa liar untuk mendapatkan makanan dan air semakin ketat karena meningkatnya suhu membuat sumber daya semakin langka.

Hwange memiliki lebih dari 45.000 gajah, tetapi sekarang hanya mampu menampung 15.000 ekor, ujar Farawo.

Populasi keseluruhan negara itu yang berjumlah sekitar 100.000 ekor gajah adalah dua kali lipat dari yang dapat ditampung taman nasional negara itu, kata pejabat taman.

Fenomena cuaca El Niño telah memperburuk situasi, dengan badan taman pada bulan Desember mengatakan bahwa lebih dari 100 gajah mati karena kekeringan. Lebih banyak hewan dapat mati karena kehausan dan kelaparan dalam beberapa minggu mendatang karena negara itu memasuki periode terpanas tahun ini, ujar Farawo.

Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe Sithembiso Nyoni mengatakan kepada Parlemen minggu lalu bahwa ia telah memberikan lampu hijau untuk program pemusnahan tersebut.

"Memang Zimbabwe memiliki lebih banyak gajah daripada yang kita butuhkan, lebih banyak gajah daripada yang dapat ditampung oleh kehutanan kita," ujar Nyoni.

Ia mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan "untuk melakukan seperti yang telah dilakukan Namibia sehingga kita dapat memusnahkan gajah-gajah tersebut dan memobilisasi para perempuan untuk mengeringkan dagingnya, mengemasnya, dan memastikan bahwa daging tersebut sampai ke beberapa komunitas yang membutuhkan protein."

Pemusnahan gajah Namibia untuk mengurangi konflik manusia-satwa liar

Pemerintah Namibia bulan lalu menyetujui pemusnahan 723 hewan, termasuk 83 gajah, 30 kuda nil, 60 kerbau, 50 impala, 300 zebra, dan 100 eland, dan masih banyak lagi.

Hewan-hewan tersebut akan diambil dari lima taman nasional Namibia, tempat pemerintah juga berupaya mengurangi jumlah gajah di tengah konflik antara manusia dan satwa liar.

Dengan kekeringan yang parah, konflik manusia-satwa liar dapat meningkat karena sumber daya menjadi langka. Tahun lalu Zimbabwe kehilangan 50 orang karena serangan gajah.

Negara yang dipuji atas upaya konservasi dan peningkatan populasi gajahnya ini telah melobi Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES) PBB untuk membuka kembali perdagangan gading dan gajah hidup.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">