bemo toto

    Release time:2024-10-07 22:23:50    source:togel colombia   

bemo toto,bola168 bet,bemo toto

Jakarta, CNBC Indonesia -Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) disebut tengah melanda perbankan di Indonesia. Digitalisasi layanan disebut menjadi penyebab utama badai PHK ini.

Forbes mendefinisikan digital banking sebagai layanan dan produk yang dapat diakses oleh nasabah kapan pun dan di mana pun karena berbasis internet dan digital. Beberapa bentuk layanan digital yang saat ini marak berkembang di antaranya m-banking, hingga ATM setor tunai.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyebut perkembangan layanan digital itu berakibat pada berkurangnya kebutuhan tenaga kerja di kantor cabang. Pihak bank pun akhirnya memilih memangkas pegawainya untuk efisiensi.

Baca:
Lagi-Lagi Data AS Makin Melemah, Dolar Turun ke Rp15.395

"Banyak bank besar di Indonesia melakukan perampingan tenaga kerja, beralih ke layanan digital untuk efisiensi operasional," kata peneliti LPEM FEB UI Muhammad Hanri dalam Labor Market Brief, dikutip Jumat, (13/9/2024).

Hanri mengatakan fenomena PHK di industri perbankan dan keuangan mencerminkan bahwa peningkatan angka PHK bukan semata disebabkan oleh faktor ekonomi makro. PHK, kata dia, juga disebabkan oleh pergeseran struktural dalam industri yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

"Dengan demikian, penyebab PHK di berbagai sektor sangat bergantung pada dinamika sektoral yang spesifik serta kondisi ekonomi yang berlaku, yang berimplikasi pada perlunya adaptasi kebijakan ketenagakerjaan yang lebih responsif dan kontekstual," kata dia.

Baca:
Duit Habis Rp 1.061 Triliun Buat Beli Game, Microsoft PHK Massal

LPEM tak menyebut angka pegawai bank yang mengalami PHK oleh digitalisasi ini. Meski demikian merujuk pada data Kementerian Ketenagakerjaan, secara umum jumlah pegawai yang mengalami PHK di Tanah Air selama Januari-Oktober 2023 mencapai 237.080 orang. Puncak gelombang PHK terjadi pada bulan Oktober 2023, ketika 45.576 orang terpaksa kehilangan pekerjaannya di semua sektor.

Sementara itu, selama paruh pertama 2024 Kemenaker mencatat sudah ada 32.064 orang yang terkena PHK. Angka ini meningkat 21,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. DKI Jakarta menjadi daerah dengan angka PHK tertinggi yakni 7.469 orang, disusul Banten dan Jawa Barat.

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, salah satu bank yang melakukan PHK besar-besaran pada 2024 adalah Commonwealth Bank (PTBC). Sebanyak 1.146 pegawai bank tersebut mengalami PHK pada pertengahan tahun ini. PHK tersebut terjadi setelah PT Bank OCBC NISP Tbk mengakuisisi bank tersebut pada Mei 2024.

Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work meramalkan revolusi teknologi akan membuat 83 juta lapangan kerja lenyap pada periode 2023-2027. Salah satu profesi yang diprediksi akan lenyap dalam waktu dekat adalah teller bank. Teller bank terancam punah karena akan digantikan oleh layanan digital dan kecerdasan buatan.


(rsa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video : Nestapa Nasib Pekerja Terdampak PHK

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Komisi IX Gelar Rapat dengan Menaker, Bahas Evaluasi Jamsos Naker RI