erek erek jaket

    Release time:2024-10-08 06:29:53    source:klikqq login   

erek erek jaket,p5 dalam kurikulum merdeka adalah,erek erek jaketJakarta, CNN Indonesia--

Sederet kabar meramaikan berita internasional Selasa (14/3), dari duta besar Ukraina mengkritik usulan pencabutan visa on arrival bagi warganya yang ke Bali, hingga soal program kapal selam nuklir AUKUS.

CNNIndonesia.commerangkum sejumlah kabar yang banyak mendapatkan perhatian itu dalam Kilas Internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vasyl mengaku tak menyangka bakal mendengar pernyataan "tak berdasar" semacam itu dari sosok yang ia anggap rasional selama ini.

Dia menegaskan warga Ukraina tak ada kaitannya dengan warga Rusia yang melakukan kesalahan di Bali.

Vasyl menilai alasan Koster yang mengaku khawatir soal konflik Rusia-Ukraina tak bisa dijadikan alasan untuk mencabut VOA warganya.

2. Konjen RI Ungkap Detik-detik Jelang Radja Diancam Dibunuh di Malaysia

Konsul Jenderal RI di Johor, Sigit S. Widiyanto, mengungkap detik-detik sebelum band asal Indonesia, Radja,mendapatkan ancaman pembunuhan usai tampil di Malaysia pada Sabtu (11/3).

Sigit mengatakan kala itu dirinya berada di lokasi peristiwa, yakni ruang ganti para personel setelah konser di Larkin Arena Indoor Stadium. Saat itu,Sigit menghampiri para personel Radja untuk berfoto.

Ketika Sigit datang, situasi masih baik dan tenang karena pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) sudah mendapat persetujuan Radja untuk mengambil gambar dan video.

Peristiwa ancaman pembunuhan itu diduga terjadi tak lama setelah tim KJRI meninggalkan ruangan.

"Jadi begitu kami keluar dari ruangan, sepertinya enggak berapa lama terjadi [pemberian ancaman] yang dilakukan oleh pihak EO [event organizer]. Jadi ya saya udah enggak di situ," kata Sigit kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/3).

"Tapi betul kita sempat bertemu Radja dalam keadaan yang baik dan dengan tenang. Begitu kita keluar dari ruangan, enggak berapa lama terjadilah itu, ancaman itu."

[Gambas:Video CNN]

3. RI Ikut Buka Suara soal Australia Beli Kapal Selam Nuklir AS, Waswas?

Indonesia mengkritik kesepakatan pertahanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS) usai Negeri Kanguru berencana membeli lima kapal selam nuklir Negeri Paman Sam.

Kementerian Luar Negeri RI meminta Australia mematuhi kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir dan Pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

"Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif," demikian pernyataan Kemlu RI di Twitter, Selasa (14/3).

Sejak awal terbentuk, AUKUS menjadi perbincangan karena membawa unsur kapal selam nuklir. Banyak pihak menilai perjanjian itu bisa memicu perlombaan senjata di kawasan.

(has/has)