pengeluaran sdy 2021

    Release time:2024-10-08 00:29:57    source:tafsir mimpi mancing ikan mas togel   

pengeluaran sdy 2021,rtp hometogel hari ini,pengeluaran sdy 2021Jakarta, CNN Indonesia--

Eks Perdana Menteri MalaysiaNajib Razak, resmi mendekam di penjara selama 12 tahun usai Pengadilan Tinggi menolak banding dan menyatakan dirinya bersalah dalam skandal korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Selasa (23/8).

Mantan PM periode 2009-2018 tersebut diketahui bersalah atas tuduhan penyelewengan dana dari salah satu anak perusahaan 1MDB, yakni SRC Internasional, senilai 42 juta ringgit (Rp139 miliar). Dana tersebut masuk ke rekening personal Najib.

Lihat Juga :
Surat Perpisahan Eks PM Najib yang Dipenjara: Daddy hanya Hamba-Nya

Sebagaimana diberitakan AFP, Najib dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan kekuasaan, pencucian uang, dan melanggar kepercayaan secara kriminal akibat kasus 1MDB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pro Borjuis

Najib diketahui menjabat sebagai perdana menteri Malaysia sejak 2009 hingga 2018. Politikus lulusan Inggris itu dinilai sebagai pemimpin pro kaum borjuis atau kelas menengah atas yang senang menyendiri dan tak mengerti kesulitan rakyat kecil.

Penilaian itu tampak kala Najib memerintah yang sering menerapkan sejumlah kebijakan yang tidak ramah masyarakat kelas menengah ke bawah, salah satunya pajak penjualan pada 2015.

Pendahulu Najib, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, juga mengaku penerusnya itu pernah mengatakan kepadanya bahwa "uang tunai adalah raja" untuk mendapatkan dukungan politik di negara itu.

[Gambas:Video CNN]

2. Gaya Hidup 'Hedon'

Istri Najib, Rosmah Mansor, juga turut mendapatkan kritik karena tingkahnya yang angkuh dan gaya hidup yang mewah.

Rosmah bahkan sempat dikabarkan menghabiskan 1.200 ringgit (Rp3,9 juta) hanya untuk menata rambutnya. Padahal, saat itu buruh Malaysia sedang mengkritik upah minimum bulanan yang kala itu hanya mencapai 900 ringgit (Rp2,9 juta).

Rosmah, yang ikut terseret skandal korupsi sang suami, kedapatan memiliki ratusan tas hingga barang mewah lainnya. Barang-barang mewah Rosmah itu pun ikut disita pihak berwenang Malaysia dalam penyelidikan korupsi 1MDB.

Belum jelas bagaimana nasib Rosmah sekarang setelah sang suami resmi dipenjara.

Lihat Juga :
Kapten Kapal RI Tewas usai Ditembak Kapal Perang Papua Nugini

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

3. Diduga Pakai Kekuasaan agar Kebal Hukum 

Najib juga sempat terseret skandal pembelian kapal selam Prancis pada 2002. Kala itu, Najib menjabat sebagai perdana menteri.

Sebagaimana dilansirFrance24, dalam skandal tersebut, perusahaan kapal selam Prancis yang disebut DCNS diduga memberikan suap senilai US$134 juta (Rp1,9 triliun) ke perusahaan cangkang yang diduga berkaitan dengan Abdul Razak Baginda. Ia merupakan rekan dekat Najib yang mencetuskan kesepakatan itu.

Pasangan Razak Baginda, Altantuya Shaariibuu, kemudian ditembak mati dan jasadnya diledakkan di dekat Kuala Lumpur menggunakan peledak tingkat militer.

Kasus itu hilang dari peredaran setelah pengadilan Malaysia memutuskan Razak Baginda sebagai pelaku pembunuhan. Meski begitu, sejumlah pihak menilai ada upaya besar-besaran untuk melindungi Najib.

Lihat Juga :
Najib Razak Jadi Eks PM Malaysia Pertama Dipenjara Gegara Korupsi

4. Skandal 1MDB hingga Masuk ke Penjara

Kasus terbesar Najib ialah 1MDB, program dana asing yang ia luncurkan pada 2009 untuk mendukung perkembangan ekonomi.

Tak lama setelah ia menjabat sebagai perdana menteri Malaysia di periode kedua, yakni pada 2013, 1MDB terlilit utang besar dan muncul dugaan banyak dana yang hilang.

Pada 2015, keterlibatan Najib dalam penghilangan uang di 1MDB ini terkuak dalam laporan The New York Times.

Pihak berwenang Amerika Serikat mengatakan sekutu Najib menggunakan ratusan juta dana 1MDB untuk membeli kompleks mahal di Los Angeles, New York, dan London.

Lihat Juga :
Surat Perpisahan Eks PM Najib yang Dipenjara: Daddy hanya Hamba-Nya

Dana tersebut juga digunakan untuk membeli lukisan Monet senilai US$35 juta (Rp519 miliar), karya Van Gogh senilai U$5,5 juta (Rp81 miliar), jet Bombardier senilai US$35 juta (Rp519 miliar), dan pembiayaan produksi film Hollywood "The Wolf of Wall Street", yang diproduksi oleh anak tiri Najib, Riza Aziz.

Tak hanya itu, jutaan dolar dana 1MDB juga dilaporkan digunakan untuk membeli perhiasan Mansor.

Pada Desember 2017, mantan Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengatakan skandal ini merupakan, "Kleptokrasi yang paling buruk."

Najib berkali-kali membantah tuduhan tersebut, tetapi mengeksekusi yang menuduhnya, pun menutup media yang melaporkan kasus ini.

Drama ini berakhir setelah pemerintah Malaysia menolak banding Najib, pun menyuruhnya menjalani hukuman 12 tahun penjara, Selasa (23/8).