unislot

    Release time:2024-10-08 00:01:33    source:apk vcs barbar   

unislot,paito warna sydney bbfs,unislotJakarta, CNN Indonesia--

Kepala Bappenas 2016-2019 Bambang Brodjonegoroberpesan kepada pemerintah agar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sudah mendapatkan aliran dana Rp135 triliun lebih tak menjadi kota yang berantakan.

Ia menyebut Indonesia sama sekali tidak punya kota paling layak huni most liveable city, andai harus diadu dengan kota lain di dunia. Bambang berharap kehadiran IKN bisa melahirkan kota paling layak huni tersebut.

"Yang saya harapkan (dari) Nusantara ini, ya tapi bukan sekarang, bukan 17 Agustus (2024), tapi Nusantara untuk 20 tahun ke depan (bisa menjadi most liveable city) dan memang itu rencana awalnya," katanya dalam Peluncuran Buku 9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibu Kota di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang lantas mengingat salah satu argumen saat diskusi dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, sang Kepala Negara saat itu langsung setuju dengan pendapat tersebut.

Ia meyakinkan Jokowi bahwa negara bisa berhemat jika ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke IKN Nusantara. Penghematan tersebut terjadi karena sudah ada dua bandara yang sanggup menopang operasional ibu kota baru.

"Saya ingat sekali argumen saya dan pada waktu itu Pak Presiden (Jokowi) langsung setuju, 'Pak kalau kita mau ibu kota di sini, Nusantara, maka kita bisa menghemat karena tidak perlu bangun bandara'," cerita Bambang.

"Karena sudah ada Bandara Sepinggan di Balikpapan dan bandara baru Samarinda. Bandara itu dalam bayangan saya sudah cukup untuk operasi Nusantara mungkin sampai 10 tahun, itu sangat cukup. Balikpapan bisa kita fungsikan di bandara internasionalnya, Samarinda itu sebagai pusat lokalnya," jelasnya.

Pada kenyataannya Presiden Jokowi tetap membangun bandara baru di IKN. Bandara tersebut bernama Nusantara Airport.

Di lain sisi, Bambang menegaskan pembangunan IKN Nusantara bukan untuk menciptakan 'duplikat' Jakarta. Ia menekankan ibu kota baru ini tidak akan menjadi Jakarta kedua.

Ia menjelaskan bagaimana penumpukan di Jakarta sudah sangat luar biasa. Dominasi masyarakat ada di wilayah aglomerasi, seperti Bekasi hingga Depok, yang akhirnya masuk jajaran lima kota terbesar Indonesia.

"Membangun Nusantara ini bukan hanya sekadar pusat pemerintahan, tapi juga mencoba membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang tidak harus menyamai Jakarta. Maksudnya, kita tidak ingin menciptakan Jakarta kedua, tapi kita ingin menumbuhkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi baru," tuturnya.

"Kita tidak harus menciptakan Jakarta kedua. Jadi, biarkanlah ekonomi di Nusantara berkembang untuk memenuhi paling tidak kebutuhan Nusantara sendiri dan kebutuhan di Samarinda dan Balikpapan. Jakarta justru saatnya benar-benar menjadi kota global," sambung Bambang.

Bambang mengibaratkan perpindahan ibu kota di Indonesia bakal seperti Amerika Serikat (AS). IKN Nusantara akan seperti Washington DC dan Jakarta selayaknya New York.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)