merdeka777 slot

    Release time:2024-10-09 23:22:54    source:86bos login   

merdeka777 slot,nadim toto,merdeka777 slotJakarta, CNN Indonesia--

Studi terbaru oleh tim peneliti di Universidad de la Republica Montevideo, Uruguay, mengungkap bahwa para peretas atau hackerdapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan kabel HDMI untuk mencuri data di komputer korbannya. Simak penjelasannya.

Penelitian tersebut berjudul 'Deep-TEMPEST: Using Deep Learning to Eavesdrop on HDMI from its Unintended Electromagnetic Emanations' yang dipublikasikan di server pracetak arXiv. Penelitian itu dilakukan oleh Santiago Fernandez Emilio Martinez, Gabriel Vareal, dan Pablo Muse Federico Larroca.

Lihat Juga :
Waspada Iklan Aplikasi AI di Facebook, Akun Bisa Dicuri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi ini melibatkan penangkapan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari kabel HDMI komputer. Mereka kemudian melatih sistem AI dengan memberikan sampel layar yang terkait dengan sinyal radiasi yang bergerak melalui kabel HDMI komputer, mengutip TechXplore, Kamis (8/8).

Seiring berjalannya waktu, sistem ini secara bertahap menjadi lebih baik dalam mengartikan teks yang ditampilkan pada layar komputer.

Lihat Juga :
Ngeri, Muncul Virus Baru Penguras Rekening dan Hapus Data Hp

Hasil pengujian menunjukkan sistem ini mampu merekonstruksi teks dari layar komputer secara acak dengan akurasi 70 persen. Mereka juga mencatat sistem ini mungkin cukup baik untuk mencuri kata sandi, data sensitif, atau dalam beberapa kasus, komunikasi terenkripsi.

Para peneliti menemukan bahwa mereka dapat meningkatkan hasil mereka dengan menggunakan perangkat lunak pengenal teks pada teks setelah diuraikan.

Para peneliti menyatakan peretas kemungkinan telah melakukan penelitian serupa. Ini berarti peretasan layar seperti itu mungkin telah menargetkan sejumlah korban.

Menurut mereka, yang diperlukan hanyalah perangkat keras yang mampu menangkap radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh kabel HDMI yang diletakkan di dekat gedung, seperti di kursi belakang mobil.

Lebih lanjut tim ini menyarankan bahwa kebanyakan orang tidak berisiko terkena serangan seperti itu, karena keahlian yang dibutuhkan oleh teknik ini. Sebaliknya, mereka menyarankan bahwa kemungkinan besar pemerintah atau entitas perusahaan yang akan menjadi sasaran.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)