buku mimpi kerang

    Release time:2024-10-08 01:47:34    source:jester168 login   

buku mimpi kerang,hewan setia pada pasangannya,buku mimpi kerangJakarta, CNN Indonesia--

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, bertemu dengan Rektor Universitas Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Salama Gomaa Daud, di sebuah rumah makan, Surabaya, Sabtu (14/9). Pertemuan ini tidak hanya sekadar temu ramah, tetapi juga membuka pintu untuk kerja sama strategis di berbagai bidang, terutama dalam sektor pendidikan dan penyebaran gagasan moderasi beragama.

Lebih dari sekadar pertukaran akademis, dalam diskusi tersebut mereka menyoroti pentingnya menyebarkan pemikiran Grand Syekh Al Azhar, Syekh Thayeb, terkait nilai-nilai moderasi dan toleransi sejak usia dini. Gagasan ini mencakup saling menghormati baik di internal umat beragama maupun antarumat beragama, sehingga bisa menjadi dasar yang kuat dalam membangun masyarakat yang harmonis.

"Ada banyak hal yang tadi kami bahas dengan Ibu Khofifah. Terkait kerja sama dan potensi-potensi apa yang bisa kita jalin antara Al Azhar dengan Jawa Timur dan Bu Khofifah," ujar Wakil Ketua Ikatan Alumni Al Azhar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau pemimpin luar biasa, tidak perlu diragukan lagi," ujarnya.

Sebagai informasi, sejak kepemimpinan Khofifah, setiap tahunnya Pemprov Jawa Timur mengirimkan 30 orang mahasiswa untuk bisa berkuliah jenjang sarjana di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Mereka adalah para guru diniyah dan santri dari Jatim yang telah diseleksi ketat untuk mendapatkan beasiswa kuliah gratis ke Azhar dengan beasiswa dari Pemprov Jatim.

Memasuki tahun ke empat, jumlah mahasiswa yang dikirim ke Al Azhar Kairo terus bertambah menjadi 33 orang. Mereka diberi fasilitas biaya pendidikan, biaya hidup, dan juga asrama di sana.

Hingga saat ini, Khofifah pun terus berupaya agar kuota atau jumlah mahasiswa yang bisa berkuliah di Al Azhar bisa terus bertambah. Dengan harapan bisa meningkatkan kualitas SDM di Jatim.

"Kalau soal kuota penerima beasiswa Al Azhar biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah pusat untuk kemudian jumlah kuotanya dibagi masing-masing daerahnya. Tapi kami terbuka untuk siapa saja untuk bisa menimba ilmu di Al Azhar," tegas Ketum PP Muslimat NU ini.

Ia juga menyebut bahwa diskusi malam ini juga membahas terkait konsen Al Azhar dalam menyebarkan paham moderasi dan juga toleransi. Yang mana mereka ingin kerja sama penyebaran paham ini turut dikerjasamakan dengan Indonesia, khususnya untuk wilayah Jawa Timur.

"Untuk itu kali ini, beliau menyampaikan bahwa mereka ingin menjalin kerja sama untuk menyebarkan ajaran moderasi, deradikalisasi, dan antiterorisme pada anak-anak. Bahkan mereka membawa contohnya dalam bentuk majalah dan komik. Tentu ini menjadi metode yang menarik untuk masuk pada usia anak-anak," tutur Khofifah.

Terkait hal ini, Al Azhar bahkan sudah bekerja sama dengan beberapa negara. Untuk wilayah ASEAN mereka sudah bekerjasama dengan Malaysia.

Tidak hanya dengan lembaga pemerintah, gerakan ini juga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga non-pemerintahan. Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan dampak positif dari program-program yang akan dijalankan, serta membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih inovatif dan inklusif.

"Gerakan ini sangat strategis bahkan jika dikoordinasi langsung melalui pemerintah pusat dengan sinergi bersama kementerian pemberdayaan perempuan. Agar lebih efektif karena mereka menangani terkait perempuan dan anak yang dimulainya sejak usia dini," pungkasnya.

Dalam pertemuan itu, Salama turut didampingi oleh Sekjen Dewan Ulama Senior Al Azhar dan Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Internasional, Prof. Dr. Abbas Shouman, serta Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Mesir, Wael Mahmoud Elsaed Bekheit Wakil.

Sementara Khofifah tampak didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, Kiai Asep Syaifuddin Chalim, Ketua LPPD Jatim, Prof. Halim Soebahar dan juga Sekjend IKA Al Azhar Indonesia, Dr. Muhlis Hanafi.

(rir/rir)