lagabet88

    Release time:2024-10-08 02:05:35    source:data sahabat sdy 4d   

lagabet88,budiman jos hari ini,lagabet88Jakarta, CNN Indonesia--

Junta militer Myanmar mengusir diplomat utamaTimor Leste usai Presiden Jose Ramos Horta bertemu dengan pemerintah tandingan anti-junta, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), di Dili pada Juli lalu.

Kementerian Luar Negeri Myanmar di bawah junta mengecam "tindakan tak bertanggung jawab" Timor Leste.

Lihat Juga :
RI soal Benny Wenda Pidato di KTT Negara Melanesia: Narasi Bohong

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timor Leste sementara itu, mengutuk perintah pengusiran tersebut. Mereka juga menegaskan betapa penting mendukung semua upaya untuk mengembalikan tatanan demokrasi di Myanmar.

"[Kami mendesak junta] menghormati hak asasi manusia dan mencari solusi damai dan konstruktif terhadap krisis ini," demikian menurut Timor Leste.

[Gambas:Video CNN]

Perwakilan NUG yang tinggal di Republik Ceko, Linn Thant, juga mengutuk keputusan junta. Ia juga mengatakan tak ada pembenaran atas pengusiran diplomat Timor Leste itu.

Timor Leste akan menjadi anggota kesebelas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Namun pada awal Agustus ini, Perdana Menteri Xanana Gusmao mengatakan Timor Leste bisa mempertimbangkan kembali upayanya bergabung dengan ASEAN jika mereka gagal membujuk junta Myanmar mengakhiri konflik.

Pilihan Redaksi
  • Kronologi Delegasi RI Walk Out saat Benny Wenda Hendak Pidato
  • Bos Wagner Rusia Tewas sampai Delegasi RI Walk Out Gegara Benny Wenda
  • Prancis Bakal Larang Perempuan Muslim Pakai Abaya di Sekolah

Blok ini juga disebut-sebut hanya mengalami sedikit kemajuan sejak militer melancarkan kudeta Myanmar pada 2021. Junta juga dianggap mengabaikan sebagian besar kesepakatan lima poin yang bertujuan mengakhiri kekerasan.

Kesepakatan lima poin itu merupakan konsensus dari hasil pertemuan khusus yang digelar ASEAN di Jakarta pada April 2021, dua bulan usai kudeta. Ketika itu, hampir seluruh kepala negara hadir, termasuk ketua junta Myanmar Min Aung Hlaing.

(nis/rds)