apidewa login

    Release time:2024-10-08 02:25:57    source:rtp dolantogel   

apidewa login,prediksi kaskustoto,apidewa login

Daftar Isi
  • 1. Pesan untuk Anak Muda RI
  • 2. Menkeu Ideal RI
  • 3. Liga Inggris
  • 4. Pajak Jangan Mencekik Wong Cilik
  • 5. Pesan untuk Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Delapan hari sebelum berpulang ke Ilahi pada Kamis (5/9/2024), ekonom senior Faisal Basri masih sibuk memikirkan kondisi ekonomi Indonesia.

Berbagai unek-unek dan kekhawatirannya mengenai kondisi ekonomi RI dia curahkan dalam podcast milik Institute for Development of Economics and Finance (Indef) berjudul Peninggalan Utang Menanti Pemerintah Baru yang diunggah Kamis pekan lalu.

Faisal mengenakan topi pet (flatcap) yang menjadi ciri khasnya ketika mengisi podcast di lembaga yang dia dirikan tersebut. Tak ada yang menyangka, podcast itu menjadi diskusi Indef terakhir yang dihadiri oleh begawan ekonomi ini.

Faisal agaknya masih keberatan apabila disebut sebagai pakar. Dalam podcast tersebut, Faisal langsung menyela ketika pembawa acara menyebutnya sebagai ekonom senior.

Baca:
Faisal Basri Wanti-Wanti Presiden Terpilih Jangan Lakukan Ini

"Ekonom senior, ekonom tua," kata Faisal dikutip dari YouTube Indef pada Jumat (6/9/2024).

Dalam siniar itu, ekonom Universitas Indonesia ini melontarkan berbagai kritiknya mengenai kondisi ekonomi yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja. Ketika berbicara mengenai program hilirisasi misalnya, dia bahkan sampai menggebrak meja.

Meski demikian, Faisal masih menaruh harapan supaya kondisi ekonomi negeri ini bisa membaik. Dia menitipkan pesan untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto tentang apa yang tidak boleh dilakukan. Dia juga menaruh harapan ke kalangan muda yang sekarang makin lantang bersuara.

Berikut ini merupakan beberapa pesan 'terakhir' Faisal Basri untuk Indonesia dalam podcast Indef.

Baca:
Sri Mulyani-Faisal Basri Kerja Bareng dari LPEM hingga Zaman Gus Dur

1. Pesan untuk Anak Muda RI

Faisal meminta anak muda lebih bersuara terhadap kondisi politik dan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan anak mudalah yang paling berkepentingan untuk menyuarakan nasib negeri ini.

"Kalian yang muda-muda ini hidup kalian masih panjang. Kalian yang paling berkepentingan untuk bersuara, semakin lantang dan tidak hanya menjadi komoditas politik," kata Faisal.

Faisal menyebut penyampaian pendapat oleh anak muda semakin penting, karena para pejabat korup hanya bisa hidup dari apatisme masyarakat. "Mereka (pejabat korup) hidup dari kemasabodohan kalian."

Faisal menilai generasi muda jaman sekarang memiliki kesempatan lebih besar untuk bersuara ketimbang generasi lama. Dia menyoroti banyaknya gerakan sosial yang dimulai dari media sosial. Gerakan tersebut, kata dia, biasanya bermula dari gerakan budaya lalu bertransformasi menjadi gerakan politik dan sosial.

Baca:
Faisal Basri Wanti-Wanti Presiden Terpilih Jangan Lakukan Ini

"Maaf kalau mungkin tidak terlalu relevan lagi, tapi saya melihat bagaimana kalian menciptakan instrumen untuk menciptakan kesadaran baru, seperti generasi muda bisa diajak menghadapi berbagai tantangan bersama melalui BTS Army," kata dia.

BTS Army merupakan fandom salah satu fandom grup musik K-Pop. Faisal mengatakan lewat komunitas tersebut, anak muda bisa mengajak untuk bergerak melawan perubahan iklim hingga ujaran kebencian. "BTS Army itu keren buat saya, dia bisa mengajak anak muda untuk menggerakan isu climate change dan hate speech lewat budaya," kata Faisal.

Faisal menyebut dengan melihat fenomena itu, maka panggung untuk generasi muda menyuarakan pendapatnya sebenarnya semakin luas. Tidak hanya politik, kata dia, panggung untuk menyuarakan isu-isu sosial dan keadilan kini juga tersedia pada segi budaya, hingga teknologi.

"Tidak harus lewat politik ya, ada panggung budaya, ada panggung kultural, antropologis, panggung politik, panggung teknologi, silahkan minatnya di mana," ujar Faisal.

2. Menkeu Ideal RI

Faisal juga sempat menyebutkan sosok Menteri Keuangan ideal. Tanpa menyebutkan nama, Faisal mengatakan sosok Menkeu ideal harus bisa menjadi 'rem' untuk pemerintah.

"Rumusnya adalah siapapun Menteri Keuangannya, ketika presiden atau menteri-menterinya punya program baru, maka sebagian harus ada yang dikurangi," kata Faisal.

Faisal menilai apabila pemerintah ngotot melakukan semua program secara bersamaan, maka itu sama saja seperti bus yang ingin 'ngegas' terus tanpa rem. Kalau sudah begitu, kata dia, maka konsekuensinya adalah bus tersebut akan masuk jurang.

"Kalau semua programnya ditambah itu ibaratnya bus itu semuanya gas, tidak ada rem, ya masuk jurang," kata dia.

Baca:
Kronologi & Penyebab Perang Baru Mungkin Meletus antara AS VS Jepang

3. Liga Inggris

Faisal menyebut ekonomi harus seperti Liga Inggris. Dia mengatakan hanya ketika pemerintah mengikuti aturan main, maka Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Teorinya jelas bahwa negara yang maju sekarang adalah yang memiliki institusi yang baik di masa lalu, jadi institution matters, institusi itu maksudnya adalah aturan main," kata Faisal.

Faisal menuturkan aturan main yang jelas pula yang membuat Liga Inggris atau English Premier League menjadi ajang olahraga yang paling banyak ditonton manusia sejagad, termasuk warga Indonesia. Dia mengatakan kualitas klub di Liga Inggris tidak terlalu jomplang, selain itu aturan juga ditegakan secara jelas dan bermutu.

"Mengapa Liga Inggris itu enak ditonton? Karena jurangnya ga jomplang antara tim yang atas dan bawah... karena aturannya bermutu, bagus dan dilaksanakan secara konsekuen," kata dia.

4. Pajak Jangan Mencekik Wong Cilik

Faisal sempat menyinggung soal rencana pemerintah menerapkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Dia menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam penerapan pajak.

"Tugas negara itu hadir bukan untuk membela yang kaya, bukan untuk memberikan berbagai fasilitas kepada yang kaya," kata dia.

Faisal mengatakan sistem pajak hadir sebagai sarana untuk mendistribusikan kekayaan di antara masyarakat. Pemerintah seharusnya menggunakan sistem ini untuk mengambil sebagian harta dari si kaya dan membagikannya kepada masyarakat, bukan sebaliknya.

"Negara itu hadir untuk mengambil dari yang kaya untuk mendistribusikan kepada yang kurang mampu lewat mekanisme pajak," ujar dia.

Baca:
Putra Presiden AS Akui Bersalah di Pengadilan, Hidup Mewah-Beli PSK

5. Pesan untuk Prabowo

Faisal juga memberi pesan untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia meminta Prabowo tidak begitu saja meneruskan program-program Presiden Joko Widodo. Menurut dia, banyak kebijakan Jokowi yang justru harus dievaluasi karena berbahaya buat perekonomian.

Faisal menyebut salah satu program yang harus dievaluasi ada di bidang investasi. Dia mengatakan Prabowo harus menurunkan skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR) agar investasi di Indonesia lebih efisien. Caranya adalah dengan memperkuat pemberantasan korupsi. Dengan cara itu, dia meyakini pertumbuhan ekonomi 7% bisa tercapai. "Kalau mau 7% masih bisa," kata Faisal.

Selain itu, dia menilai Prabowo juga harus mengevaluasi kebijakan infrastruktur Jokowi. Dia mengatakan BUMN tak bisa lagi dibebani dengan proyek-proyek jumbo. "Pembangunan ugal-ugalan era Jokowi ini harus dihentikan," kata dia.

"Kalau Pak Prabowo bilang mau lanjutkan program Jokowi, Insyaallah 2029 kita akan krisis. Utangnya tambah gila gilaan, bangun infrastruktur ga karuan, KPK makin diperlemah, DPR digembosi tidak ada oposisi, tidak ada check and balance, siap siap. Karena daya dukung kita terbatas," lanjut Faisal.


(rsa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kritik Faisal Basri Pada Jokowi, Dari Utang & Deindustrialisasi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Dear Sri Mulyani, Ini Saatnya Terapkan Windfall Tax, Rakyat Lagi Susah