rtp mega338

    Release time:2024-10-08 01:40:50    source:spurs vs newcastle   

rtp mega338,ratu liga,rtp mega338Jakarta, CNN Indonesia--

Kim Yo Jong, adik pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, memperingatkan bahwa Pyongyang bakal langsung melancarkan serangan militer jika ada yang berani memprovokasi sedikit saja.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa kunci pelatuk Tentara Rakyat Korea (Korea Utara) sudah terlepas," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita Korut KCNA, Minggu (7/1).

Lihat Juga :
ANALISISCapres Janji RI Bawa ASEAN Atasi Konflik LCS dengan China, Mampukah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu (7/1), bersamaan dengan pernyataan Kim Yo Jong, Korut juga dilaporkan menembakkan lagi sekitar 90 peluru artileri. Ini menjadi penembakan ketiga berturut-turut usai kedua negara tegang pada Jumat (5/1).

Menurut Pyongyang, penembakan artileri itu bukan bentuk ancaman lantaran kegiatan tersebut dilakukan sesuai batas kedua negara.

Pada Jumat (5/1), Korsel dan Korut sempat tegang setelah Pyongyang meluncurkan ratusan peluru artileri ke sekitar perbatasan mereka. Korsel pun merespons ratusan artileri itu dengan melakukan latihan militer di sekitar kawasan.

Pilihan Redaksi
  • Perempuan Diduga Diaspora Indonesia Tewas Ditusuk di Berkshire Inggris
  • Serangan Israel Tewaskan Anak-anak dalam Rumah di Khan Younis Gaza
  • Ganjar Singgung Rudal Hipersonik di Debat sampai Israel Hadapi ICJ

Kendati begitu, latihan tersebut tak dilanjutkan meski Korut lagi-lagi menembakkan puluhan artileri keesokannya.

Latihan pada Jumat sendiri sempat memicu peringatan bagi penduduk di pulau-pulau perbatasan Korsel untuk segera melakukan evakuasi.

Meski begitu, tidak ada laporan peluru yang melintasi perbatasan kedua negara.

Korea Utara belakangan bersiap perang pasca hubungannya dengan Korsel merenggang imbas intensifnya latihan militer bersama Korsel-AS serta peluncuran satelit mata-mata Korut yang membuat Seoul geram.

Seoul marah dengan peluncuran satelit tersebut dan memutuskan untuk menangguhkan sebagian perjanjian militer 2018 antar Korea. Perjanjian itu bertujuan meredam ketegangan kedua negara.

Korea Utara tak terima. Pyongyang pun membatalkan sepenuhnya perjanjian mereka.

Jauh sebelum ini, hubungan kedua negara Korea juga pernah mendidih pada 2010 silam.

Saat itu, Pulau Yeonpyeong Korsel diserang rentetan peluru artileri yang ditembakkan dari Korea Utara.

(rds/rds)