ggbet303 login,jadwal liga amerika serikat,ggbet303 loginDaftar Isi
Geng narkoba Los Choneros menjadi sorotan usai bos kartel paling brutal di Ekuadoritu, Jose Adolfo Macias alias Fito, kabur dari penjara pada akhir pekan lalu.
Sehari setelahnya, pemerintah menerapkan status darurat dan mengerahkan angkatan bersenjata demi menemukan Fito.
Lihat Juga :Pangeran Brunei Abdul Mateen Menikah dengan Anisha Rosnah Hari Ini |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu berikut fakta geng narkoba Los Choneros.
Menurut laporan Time, banyak anggota Los Choneros yang dipenjara. Mereka bahkan menjalankan operasi narkoba di dalam bui.
Kelompok ini lalu memegang kendali lembaga pemasyarakatan di Ekuador yang kerap diabaikan pemerintah.
Pada 2019, kelompok ini muncul ke permukaan di tengah meningkatnya kekerasan di penjara.
Kemudian Presiden Ekuador saat itu Lenin Moreno mengumumkan krisis dalam sistem penjara dan memobilisasi tentara.
Lihat Juga :DK PBB Sahkan Resolusi AS soal 'Bungkam' Houthi, Rusia-China Abstain |
Pada Februari 2021, serangan terkoordinasi juga terjadi di tiga penjara. Ketika itu, anggota kelompok sempalan Choneros dilaporkan memburu Los Choneros.
Insiden tersebut menyebabkan sekitar 75 anggotanya tewas dalam kekerasan penjara terbesar dalam sejarah Ekuador.
Saat ini, kerajaan bisnis kelompok tersebut dikatakan berpusat pada aktivitas narkotika, sebagian besar perdagangan kokain.
Bos geng narkoba ini, Fito, dikenal sebagai salah satu penjahat paling berbahaya di Ekuador.
Fito dibesarkan di kota pelabuhan Ekuador pesisir tengah, yang digambarkan sebagai "lokasi strategis" untuk perdagangan narkoba.
Sejak 2011, dia menjalani hukuman 34 tahun penjara karena perdagangan narkoba, perdagangan manusia, kejahatan terorganisir, dan pembunuhan.
Di tahun itu pula, kelompok ini mengukuhkan diri sebagai organisasi kuat yang punya pengaruh di seluruh penjara Ekuador.
Usaha kriminal mereka tak hanya perdagangan narkoba, tetapi perdagangan manusia hingga pembunuh bayaran.
Pada Februari 2013, Fito sempat melarikan diri dari penjara La Roca bersama belasan tahanan lain. Berbulan-bulan kemudian, dia baru bisa ditangkap.
Nama Fito kian menjadi perbincangan publik usai diduga terkait pembunuhan calon presiden jelang pemilihan umum pada 2023, Fernando Villavicencio.
Pilihan Redaksi
|
Villavicencio merupakan sosok yang menentang perdagangan dan peredaran narkoba. Sebelum tewas, dia sempat mengaku terima ancaman dari Fito dan gengnya.
"Jika saya tetap menyebut dia dan strukturnya, mereka akan menyerang atau mencoba untuk membunuh saya," kata Villavicencio, dikutipTRT World.
Fito memimpin Los Choneros pada 2020 setelah ketua sebelumnya Jorge Luis Zambrano Gonzales tewas dibunuh.
Keluarga Choneros juga diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba Kolombia dan Meksiko.
Mereka juga mengendalikan rute perdagangan melalui Amerika Latin ke Amerika Serikat.
(isa/rds)