udin macau

    Release time:2024-10-08 04:26:05    source:mimpi di cakar kucing   

udin macau,floki togel,udin macauJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Politbiro Hamas,Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan udara di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7) pagi waktu setempat.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sebagian besar termasuk Hamas yakin bahwa Israel dalang di balik pembunuhan Haniyeh.

Lihat Juga :
JK Berduka Atas Kematian Bos Hamas Ismail Haniyeh: Kehilangan Besar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Iran melaporkan serangan udara menghantam kediaman Haniyeh di Teheran pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Menurut laporan media, serangan berasal dari "proyektil berpemandu udara". Sumber Iran yang mengatakan kepada media Lebanon pro-Hizbullah al Mayadeen menyebut proyektil tersebut ditembakkan dari luar Iran.

Pilihan Redaksi
  • Iran Bergerak usai Pemimpin Hamas Haniyeh Tewas Terbunuh
  • Presiden Palestina Abbas Sebut Pembunuh Ismail Haniyeh 'Pengecut'
  • Iran Rapat Darurat usai Haniyeh Tewas, Komandan Elite Quds Hadir

Meski begitu, otoritas Iran belum mengonfirmasi hal ini, demikian dikutip Middle East Eye (MEE).

"Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan terakan ini, tewas dalam serangan Zionis di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru Iran," demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip AFP.

Kementerian Luar Negeri dan Korps Garda Revolusi Iran menyatakan saat ini lembaga-lembaga terkait sedang melakukan penyelidikan atas serangan yang menewaskan Haniyeh ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina, Hamas, dan seluruh kelompok perlawanan Palestina atas tewasnya Haniyeh.

Ismail Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh merupakan tokoh terkenal di Palestina, terutama usai menjabat Perdana Menteri pada 2006, menyusul kemenangan telak Hamas pada pemilu parlemen.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Lihat Juga :
60 Anggota Keluarga Bos Hamas Tewas Dibom Israel, Termasuk 3 Putranya

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah buka suara mengenai insiden tewasnya Haniyeh. Abbas mengutuk keras serangan tersebut dan menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Haniyeh merupakan tindakan pengecut.



(blq/rds)