slotwin303 login

slotwin303 login,erek73,slotwin303 loginJakarta, CNN Indonesia--

Resolusi yang disusun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang membahas terkait gencatan senjata di Jalur Gazakembali mandek gegara Amerika Serikatdan Inggris.

Sesi tertutup yang digelar pada Senin (6/11), gagal mencapai kesepakatan resolusi untuk menghentikan perang yang semakin masif terjadi di Timur Tengah.

Lihat Juga : Ikon Perlawanan Palestina Ahed Tamimi Ditangkap Pasukan Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada rancangan resolusi kali ini, Inggris dan Amerika Serikat sebagai pemegang hak veto menentang memasukkan poin dan bahasan gencatan senjata. Hal ini menyebabkan terjadinya pertentangan di antara anggota dewan.

[Gambas:Video CNN]

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menegaskan bahwa Washington menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan warga negara asing untuk keluar, dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan ini juga disampaikan oleh Wood selama sesi tertutup DK PBB diadakan.

Lihat Juga : Rudal Iron Dome Israel Malafungsi, Berbalik Hajar Tel Aviv

"Ada diskusi mengenai jeda kemanusiaan dan kami tertarik untuk membahas hal tersebut,"ungkap Wood.

Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Jun Zhang, menyerukan gencatan senjata sangat mendesak dilakukan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Majelis Umum PBB telah mengajukan rancangan resolusi dan voting terkait gencatan senjata sejak akhir Oktober lalu. Hasil voting menunjukkan 120 negara mendukung, 45 negara abstain dan 14 negara menolak, termasuk Amerika dan Israel.

Lihat Juga : RI Buka Suara usai Israel Tuduh RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Hamas

Dilansir dari Al Jazeera, DK PBB baru bisa meresmikan resolusi jika setidaknya 15 negara setuju dan tidak ada dari lima negara anggota tetap yang mengajukan hak veto.

Selama ini, resolusi-resolusi yang diusulkan dalam sidang DK PBB sulit mencapai kesepakatan karena suara yang mendukung resolusi dan veto dari Amerika Serikat.