erek erek lemari 2d

    Release time:2024-10-08 03:49:33    source:uang kertas 2d togel   

erek erek lemari 2d,gelandang terbaik sepanjang masa,erek erek lemari 2d

Jakarta, CNBC Indonesia- Miliuner kondang Elon Musk kembali memberikan peringatan soal ekonomi Amerika Serikat (AS). Kali ini, ia membeberkan peringatan itu dalam sebuah wawancara dengan All-In Podcast, Selasa, dikutip Rabu (11/9/2024).

Dalam pernyataannya, Musk menggarisbawahi bagaimana Washington saat ini memiliki utang yang makin bengkak. Menurutnya, utang ini akan terus diwarisi oleh anak dan cucu generasi di Negeri Paman Sam.

Pilihan Redaksi
  • Negara Maju Tetangga RI Krisis, Warganya Ramai 'Kabur' ke Luar Negeri
  • Elon Musk Manusia Triliun Dolar Pertama Dunia, Nomor 4 Orang RI
  • Detik-Detik Jembatan Tiba-Tiba Ambruk, 10 Mobil-Truk Terjun ke Sungai
  • Awas Perang Arab & Perang Rusia Bisa "Nyatu", Iran Ngamuk Bawa Putin

"Pembayaran bunga atas utang nasional sekarang lebih tinggi dari seluruh anggaran Departemen Pertahanan dan terus meningkat. AS akan bangkrut dalam waktu cepat," kata Musk dalam podcast tersebut sebagaimana dikutip Russia Today (RT).

Pada akhir Juli, Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa utang nasional negara tersebut melampaui US$ 35 triliun (Rp 543.767 triliun) untuk pertama kalinya dalam sejarah, meningkat satu triliun sejak Januari.

Kantor Anggaran Kongres (CBO) AS memperkirakan pada tahun 2034 utang akan melebihi US$ 50 triliun (Rp 776.810 triliun), atau lebih dari 122% PDB Negeri Paman Sam. CBO juga mengatakan bahwa mereka memperkirakan tingkat pertumbuhan PDB tahunan rata-rata negara itu akan berada di sekitar 1,8% dari tahun 2029 hingga 2034.

Awal minggu ini, Musk mengunggah di platform X miliknya (sebelumnya Twitter) dengan menyatakan bahwa AS harus membayar lebih dari US$ 1,2 triliun (Rp 18.484 triliun) bunga atas utang tersebut dalam 12 bulan mendatang. Angka ini 25% dari pendapatan pemerintah.

Awal bulan ini, Musk memperingatkan bahwa laju pengeluaran pemerintah saat ini menempatkan AS di jalur cepat menuju kebangkrutan. Ia mencatat pengeluaran pemerintah yang berlebihan telah memicu inflasi.

Pada bulan Agustus, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi tahunan telah turun di bawah 3% pada bulan sebelumnya untuk pertama kalinya sejak 2021. Harga barang dan jasa naik sebesar 2,9%, sementara inflasi inti, yang mengecualikan industri makanan dan energi, naik sebesar 3,2% secara year-on-year (yoy).


(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Korban Tewas Akibat Badai Helene di AS Tembus 100 Orang

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article AS Tak Hebat Lagi? Pencurian-Penjarahan Marak, Tunawisma Merajalela