aplikasi rupiahtoto

    Release time:2024-10-08 05:43:00    source:build harley tersakit 2023   

aplikasi rupiahtoto,wawasan 4d slot,aplikasi rupiahtotoJakarta, CNN Indonesia--

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap seorang pemuda berinisial MAFA (20) di Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat lantaran menjual video pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Penangkapan ini bermula dari patroli siber yang dilakukan Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 24 Juli dan menemukan sebuah grup Telegram bernama Deflamingo Collection.

"Akun grup telegram dengan nama Deflamingo Collection yang menawarkan, memperjualbelikan, mentransmisikan, menyebarkan dan/atau memperjualbelikan video yang berisi muatan asusila dan/atau pornografi, di mana di salah satu video yang diperjualbelikan terdapat muatan pornografi anak dengan nama loli," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi bergerak cepat dan langsung melakukan gelar perkara. Hasilnya, MAFA pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

MAFA dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

"Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut atas dugaan tindak pidana yang terjadi, kemudian penyidik melakukan penangkapan dan dilanjutkan penahanan terhadap Tersangka MAFA di Rutan Polda Metro Jaya," ucap Ade Safri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ade Safri membeberkan tersangka melakukan aksinya dengan mempromosikan konten video porno tersebut melalui media sosial X.

"Pada akun X tersebut, tersangka mem-posting preview gambar dari video porno yang diiklankan dan memasang link untuk mengarahkan calon pembeli ke akun telegram milik tersangka dengan username DEFLAMINGO COLLECTION," tuturnya.

Diungkapkan Ade Safri, total ada 23 koleksi pornografi dewasa dan anak yang ditawarkan tersangka. Tersangka, lanjut dia, juga mematok tarif tertentu untuk para pembeli.

"Adapun paket yang ditawarkan tersangka pada channel Telegram tersebut antara lain paket bulanan seharga Rp165 ribu dan paket eceran seharga Rp15 ribu," ujarnya.

(dis/gil)