royaltoto pasaran

    Release time:2024-10-08 03:45:53    source:kuya 4d   

royaltoto pasaran,arab saudi vs argentina,royaltoto pasaranJakarta, CNN Indonesia--

AS menyatakan tidak bakal mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina. Hal itu disampaikan Gedung Putih pada Selasa (27/2) setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan bisa kirim tentara untuk lawan Rusia.

"Presiden Biden sudah jelas bahwa AS tidak akan mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina," kata juru bicara Kementerian Kemanan Adrienne Watson, seperti diberitakan AFP.

Lihat Juga :
Macron Isyaratkan Prancis Cs Bisa Kirim Tentara ke Ukraina Lawan Rusia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dapat mengirim pasukan untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia yang masih berlangsung sejak dua tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]



Hal itu ia sampaikan di tengah konferensi pers bersama pemimpin negara-negara Eropa yang lain pada Senin (26/2). Acara itu merupakan bagian dari sebuah aliansi bantuan bagi Ukraina.

Pertemuan berlangsung kala invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung sejak Februari 2022 lalu dan bahkan kembali memanas di beberapa wilayah.

Dikutip dari CNN, sejauh ini, bantuan dari Eropa yang masuk ke Ukraina hanya mencapai 30 persen.

"Tidak ada kesepakatan malam ini untuk secara resmi mengirim pasukan ke medan perang (Ukraina), tapi kita tidak boleh mengesampingkan opsi (ini). Kita akan melakukan apa pun demi mencegah Rusia memenangkan perang ini," ucap Macron.

Macron yang turut mengusahakan berbagai upaya juga mengakui kegagalan Eropa dalam memenuhi janji bantuan kepada Ukraina.

Pilihan Redaksi
  • Bencana Dunia Imbas 2 Tahun Perang Rusia-Ukraina
  • Dua Tahun Invasi Rusia, 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas di Medan Perang

Hingga kini sudah terdapat lebih dari 31 ribu tentara Ukraina yang terbunuh sejak invasi Rusia yang dilakukan pada dua tahun terakhir.

Macron menegaskan bahwa Prancis akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah Rusia menang.

Sementara itu, Rusia pada Selasa (27/2) dengan tegas memperingatkan Eropa tidak menerima gagasan semacam itu. Mereka menegaskan kemunculan pasukan NATO di Ukraina berpotensi konfrontasi langsung dengan Rusia.

Peringatan tersebut hadir setelah Putin pada 24 Februari 2022 secara blak-blakan memperingatkan negara-negara Barat tidak intervensi perang Rusia melawan Ukraina, dan negara-negara Barat berupaya keras menghindari eskalasi.

Namun para pengamat mencatat, seiring berjalannya waktu, banyak garis merah yang telah dilanggar dalam konflik Ukraina, merujuk pada pasokan rudal jelajah jarak jauh Prancis dan Inggris, yang dianggap tidak terpikirkan dua tahun lalu.

Kyiv mengatakan dukungan militer Barat tidak memadai, dan dua tahun setelah perlawanan terhadap invasi besar-besaran oleh negara tetangganya yang jauh lebih besar, pasukan Ukraina kalah persenjataan dan kelelahan.

(AFP/chri)