erek erek 26 2d

    Release time:2024-10-08 05:39:30    source:arenaimpian   

erek erek 26 2d,mata 4d slot,erek erek 26 2dJakarta, CNN Indonesia--

Wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris terus menjadi perbincangan usai menjadi bakal calon presiden untuk pemilih pada November mendatang.

Harris menggantikan Presiden Joe Biden yang mundur dari pencalonan. Namun, Demokrat belum secara resmi mengusung calon. Mereka baru akan mengumumkan calon presiden pada Agustus.

Lihat Juga :
Pesawat Saurya Airlines Jatuh saat Lepas Landas di Kathmandu Nepal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkenaan dengan itu apakah isu agresi Israel mampu mendongkrak Harris dan membawa dia menang dalam kontestasi politik itu?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah ragu jika Harris mengkampanyekan dukungan untuk Palestina bisa membuat dia menang dalam pemilu.

"Saya tak yakin. Karena suami Kamala Harris ini adalah Yahudi," kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com.

Suami Harris merupakan orang Yahudi, Doug Emhoff. Dia secara aktif terlibat dalam komunitas Yahudi dan anti-semitisme di Amerika Serikat.

Sepanjang karier politik, Haris juga tampak tak gentar dalam mendukung Israel.

Pada 2017, tindakan pertama yang dia dukun saat menjadi senator adalah mengutuk resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu mengecam permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.

Di tahun itu pula, Harris pernah mengatakan dia memiliki hubungan yang mendalam dengan Israel.

"Dikuatirkan oleh kalangan Islam, jika dukungan ke Palestina adalah demi keuntungan jangka pendek bagi Harris semata," ujar Rezasyah lagi.

Rezasyah lantas mencatat Demokrat seharusnya memiliki strategi khusus untuk menggaet suara dari kalangan Yahudi.

Lihat Juga :
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal: 13 Orang Tewas, Pilot Selamat

Jika Harris mengikuti pemerintahan sebelumnya yang tampak menunjukkan dukungan ke Israel, ini juga membuat posisi dia riskan.

"Jika Harris mengikuti Biden secara mentah-mentah, juga menjadi simalakama. Karena Harris perlu menunjukkan kualitasnya yang berani tampil beda," ujar Rezasyah.

Harris, lanjut dia, mungkin harus menggunakan kalimat yang lebih halus seperti penyelesaian menyeluruh atas hubungan Palestina-Israel secara adil dan mengkoordinir kerjasama internasional.

Demokrat lanjut Rezasyah, harus bisa menyapa dan membedakan mana Yahudi dan yang mana Zionis.

Sejumlah pengamat hubungan internasional lain juga memandang kebijakan Harris tak akan berbeda jauh dengan Biden jika nanti dia terpilih menjadi presiden.

Lihat Juga :
Ratusan Umat Yahudi AS Demo 'Sambut' Netanyahu: Biarkan Gaza Hidup!

Peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, Aaron David Miller, mengatakan Harris akan lebih simpati terhadap Palestina.

"Saya akan mencari sikap retorika yang jauh lebih seimbang," ujar Miller, demikian dikutip Anadolu Agency.

Dia lalu berujar, "Dia jelas akan jauh lebih simpatik dalam hal isu kenegaraan Palestina dan bahkan hak-hak Palestina.

Namun, Miller juga mencatat Harris tetap menjadi pendukung Israel dan tak mungkin menyimpang secara drastis dari pemerintah sebelumnya.

Lihat Juga :
Lama Jadi Sarang Bandar, Filipina Kini Larang Judi Online

"Jika menyangkut Israel, dia memiliki pandangan yang sangat moderat," kata Miller.

"Berada di sebelah kiri dari apa yang Biden siap lakukan, tetapi jauh di sebelah kanan dari mereka yang berpendapat bahwa kita perlu mengenakan biaya dan konsekuensi pada Israel untuk memperjelas bahwa kita adalah negara adikuasa dan mereka bukan," imbuh dia.

(isa/bac)