cowok ganteng kelas 5 sd

    Release time:2024-10-07 21:25:27    source:hari persahabatan nasional   

cowok ganteng kelas 5 sd,nanastoto 33831,cowok ganteng kelas 5 sd

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia disebut dapat mencapai 6% tahun depan. Namun, perlu stimulus fiskal yang lebih besar lagi untuk mewujudkannya.

Hal ini dipaparkan oleh Enrico Tanuwidjaja, ASEAN Economist UOB saat Konferensi Pers UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9/2024). Dia memandang pertumbuhan ekonomi RI di kisaran 5,3% hingga 5,5% masih mungkin tercapai. Kuncinya, kata dia, dengan mendorong kepercayaan konsumen agar bisa meningkatkan konsumsinya.

"Maksudnya intinya sekarang yang ada sebenarnya krisis confidence. Orang tidak yakin apakah perekonomian kita bisa terus berlanjut. Nah, karena gonjang-ganjing global ini cukup signifikan, geopolitical tension, nanti ada kemungkinan trade war. Dan agresi-agresi yang terjadi itu meskipun bukan semerta-merta di bidang ekonomi, tapi ada dampaknya. Karena supply chain jadi terhambat," jelas Enrico, Rabu (25/9/2024).

Baca:
Ekonomi Indonesia Bisa Capai 5,5% di 2025, Ini Syaratnya

Oleh karena itu, ia mengatakan Indonesia harus lebih banyak melihat pada kekuatan domestic yang meliputi rantai pasok, konsumen pasar, dan investor domestik. Sebab memang banyak faktor penghambat dari luar negeri, tetapi RI harus memperbaiki dalam negeri.

"Itu kan semua pesannya di luar sana memang angin ribut juga banyak. Tapi kita jangan tak melihat keluarnya juga. Kita harus perbaiki rumah kita. Dan sebenarnya untuk pertumbuhan ekonomi 6% itu kita mampu," pungkas Enrico.

Ia mengatakan kuncinya adalah tujuan politik harus dibarengi dengan eksekusi dan implementasi dari industri yang sungguh-sungguh.

Baca:
Dolar AS Sudah Rp15.000, Mantan Bos BI Berharap SRBI Dikurangi

Pada acara yang sama, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah menilai target pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya 6% cukup realistis.

Sementara itu, Enrico menyampaikan UOB sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3% sampai 5,5% tahun depan.

"Dengan catatan, mungkin fiskal kita harus lebih ekspansif dan suku bunga sudah mulai diturunkan dan masih akan terus berlanjut sampai mungkin di bawah 5%," tambah Enrico.


(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Mau Transformasi BUMN Besar-besaran, Ini Bocorannya

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Live Now! Dari Bankir Hingga Ekonom Ungkap Prospek Cerah Ekonomi RI