valencia vs betis

    Release time:2024-10-07 21:53:58    source:sulap 123   

valencia vs betis,rekapan hk 2016 sampai 2022,valencia vs betis

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengungkapkan dampak kebijakan suku bunganya terhadap pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi saat The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, Rabu sore waktu setempat.

Dalam keterangannya, Powell menyebut bahwa pemotongan suku bunga, yang mencapai setengah poin persentase, memiliki dampak terbatas pada pilpres Wakil Presiden Kamala Harris dan Donald Trump. Ini karena dampak ekonomi dari keputusan tersebut akan berjalan secara perlahan.

Baca:
Jepang Darurat, 2 "Kiamat" Sekaligus Hantam Negeri Sakura

"Hal-hal yang kita lakukan benar-benar memengaruhi kondisi ekonomi sebagian besar dengan jeda," kata Powell pada konferensi persnya dikutip CNBC International, Kamis (19/8/2024).

Meskipun pemotongan tersebut terjadi pada putaran terakhir pemilihan Trump Vs Harris, Powell memaparkan bahwa The Fed membuat keputusannya dengan fokus pada kepentingan konsumen dan bukan atas kepentingan lainnya.

Baca:
Good Bye Tupperware, Perusahaan Resmi Ajukan Kebangkrutan

"Ini adalah pemilihan presiden keempat saya di Fed, dan selalu sama. Kami selalu menghadiri pertemuan ini secara khusus dan menanyakan apa hal yang benar untuk dilakukan bagi orang-orang yang kami layani," tambahnya.

Meskipun Fed berupaya memisahkan keputusannya dari latar belakang politik, pemotongan suku bunga berubah menjadi bola politik segera setelah pengumuman tersebut. Pemerintah Biden menganggap pengumuman pemotongan itu sebagai kemenangan bagi agenda ekonomi pemerintah saat ini, yang dipimpin Biden.

Baca:
Detik-Detik Pesawat Terjun Bebas 20.000 Kaki dalam 6 Menit

"Kami baru saja mencapai momen penting: Inflasi dan suku bunga turun sementara ekonomi tetap kuat," tulis Presiden Joe Biden dalam posting X setelah pengumuman tersebut.

"Para kritikus mengatakan itu tidak mungkin terjadi, tetapi kebijakan kami menurunkan biaya dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Baca:
Israel Buka Suara Usai Ribuan Ledakan 'Bom' Hizbullah di Lebanon

Sementara itu, tim kampanye Kamala Harris, yang saat ini merupakan wakil Biden, mengatakan pemotongan suku bunga sebagai kesempatan untuk menggandakan platform ekonomi calon presiden dari Partai Demokrat tersebut.

"Meskipun pengumuman ini merupakan berita baik bagi warga Amerika yang telah menanggung beban harga tinggi, fokus saya adalah pada pekerjaan ke depan untuk terus menurunkan harga," tulis Kamala.

Di sisi lain, Trump mengubah pemangkasan suku bunga menjadi serangan terhadap catatan ekonomi pemerintahan Biden-Harris. Ia juga menyatakan bahwa Fed mungkin bermotif politik.

"Saya kira pemangkasan sebesar itu menunjukkan bahwa ekonomi sedang sangat buruk, dengan asumsi mereka tidak hanya berpolitik," kata Trump saat kunjungan mendadak ke bar bertema bitcoin di New York.

"Itu pemangkasan yang besar," tambahnya.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump secara rutin mengkritik Powell. Saat berkampanye untuk masa jabatan kedua, Trump mengatakan bahwa ia yakin presiden harus mendapatkan masukan resmi dalam pengambilan keputusan Fed.

Kamala dan Trump sama-sama berupaya untuk menempatkan diri mereka sebagai kandidat terbaik untuk kesehatan ekonomi AS. Diketahui, saat ini, para pemilih berulang kali menempatkan biaya hidup yang tinggi sebagai isu utama mereka dalam jajak pendapat nasional.

Setelah pandemi, inflasi melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun, membuat tagihan belanjaan, perumahan, gas, dan biaya hidup sehari-hari lainnya menjadi lebih mahal bagi konsumen Amerika. Untuk mendinginkan ekonomi, The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022, yang selanjutnya menekan anggaran konsumen.

Kesulitan ekonomi tersebut mengubah harga yang tinggi menjadi prioritas utama pemilih pada siklus pemilihan ini. Sebagai hasilnya, isu ini telah menjadi fokus utama bagi kampanye Partai Demokrat dan Partai Republik.

Baca:
Akhirnya! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Pertama dalam 4 Tahun

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Yakin Menang di New York, Basis Suara Partai Demokrat

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Partai Demokrat Pening, Ini yang Terjadi jika Biden Batal Nyapres