kis138

    Release time:2024-10-08 05:44:40    source:sky 338   

kis138,mpoboss,kis138Jakarta, CNN Indonesia--

Seorang biksuBuddha garis keras dengan terbuka membantu junta militer Myanmar memburu pemberontak bersenjata di wilayah Sagaing.

Warthawa merupakan biksu Buddha yang terkenal di Sagaing, Myanmar. Dia kerap membantu junta Myanmar menghadapi perlawanan sejak militer menggulingkan pemerintah sipil pada Februari 2021 lalu.

Lihat Juga :
Kenapa Swedia Tak Hukum Politikus yang Demo Bakar Al Quran?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penduduk setempat, kelompok Ma Ba Tha kerap memicu ketakutan akan serangan terhadap agama Buddha demi mendapatkan pengikut.

"Para biksu ini membuat orang mengalami delusi lewat ajaran agama, mereka adalah biksu yang jahat," kata warga di Kota Taze yang tak ingin disebutkan namanya, Selasa (24/1).

[Gambas:Video CNN]

Kelompok ini digunakan Warthawa untuk menjaring pengikut meski sudah dilarang beroperasi di bawah pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi Myanmar.

Sejak Agustus 2021, Warthawa menggunakan dukungan rezim militer untuk menggencarkan agendanya.

Tak cuma itu, Warthawa juga membantu membentuk milisi "Pyu Saw Htee" yang dikenal membantu junta dalam menyerang kelompok paramiliter Pasukan Pertahanan Rakyat (People's Defence Force/PDF) dan kelompok etnis bersenjata.

"Setelah kudeta militer, [Warthawa] mendukung militer dan USDP," kata warga Taze, merujuk pada Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (Union Solidarity and Development Party/USDP) yang pro-militer.

Warga itu mengatakan Warthawa dan pengikutnya telah membuat kelompok Pyu Saw Htee semakin menguat hingga mendorong insiden pembunuhan terhadap warga sipil baru-baru ini karena dicurigai terkait dengan Pasukan Pertahanan Rakyat.

Seorang anggota PDF di Kanbalu mengatakan kepada RFA bahwa Warthawa "menggunakan dalih agama sebagai senjata" untuk menarik sebagian besar penduduk tak berpendidikan di desa Sagaing melawan kelompoknya.

Pilihan Redaksi
  • Raja Darat Tank Abrams-Leopard 2 Siap ke Ukraina, Apa Misi Utamanya?
  • Inggris Bocorkan Rencana Rusia Kerahkan Tank Terkuat T-14 Armata
  • Turki Disebut Bakal Hengkang dari NATO dalam Enam Bulan

"Dia menipu orang-orang, memberitahu mereka bahwa negara kami akan menjadi bagian dari India [jika mereka tidak berperang]," ujarnya.

"Beberapa dari mereka melarikan diri dari desanya. Mereka yang tersisa direkrut secara paksa. Satu orang dari setiap rumah harus menjadi pengikut mereka lalu kelompok ini berperan sebagai pertahanan desa."

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Warthawa dan dua sayadaw Ma Ba Tha tampak memegang senjata sambil berkoar bahwa PDF membunuh orang dan membakar desa.

Outlet media lokal Myanmar Now juga sempat melaporkan bahwa pada Oktober, Warthawa memimpin sekelompok biksu dan pria bersenjata untuk mengawasi pemilihan 150 orang anggota Pyu Saw Htee.

Para calon anggota itu umumnya dipilih dan dipaksa mengikuti pelatihan di sebuah biara. Nantinya, orang-orang tersebut bakal diminta berperang melawan PDF dan kelompok yang membangkang dari junta Myanmar.

Meski terkenal sering membantu junta dan memimpin penyerangan, nama Warthawa tak pernah masuk dalam daftar sanksi yang dikenakan terhadap junta maupun kroninya.

(blq/rds)