bimabet 88

    Release time:2024-10-08 05:51:41    source:login padangtoto   

bimabet 88,golttogel,bimabet 88Jakarta, CNN Indonesia--

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) kembali menunda pemungutan suara mengenai resolusi gencatan senjata di Gaza, untuk ketiga kalinya dalam sepekan.

Pemungutan suara DK PBB semula dijadwalkan pada Senin (18/12) kemarin, ditunda sehari menjadi Selasa (19/12).

Penundaan pertama voting yang seharusnya digelar pada Selasa (19/12), kembali ditunda untuk kedua kalinya menjadi Rabu (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari CNN, penundaan ini disebut menjadi tanda bahwa Amerika Serikat sebagai anggota tetap DK PBB dan pemegang hak veto, ragu untuk menandatangani resolusi soal agresi Israel atas Palestina.

Amerika Serikat enggan menandatangani resolusi yang menyerikan "penghentian permusuhan" di Gaza.

Seorang sumber diplomatik mengatakan poin-poin utama dalam rancangan resolusi itu masih dalam tahap negosiasi, terutama frase soal "penghentian permusuhan" dan seruan kepada PBB untuk "membentuk mekanisme pemantauan di Jalur Gaza, dengan personel dan peralatan yang diperlukan, di bawah wewenang PBB".

Rancangan resolusi itu juga menyerukan penghentian permusuhan, untuk memungkinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Resolusi juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera di Gaza, dan akses terhadap kebutuhan medis para sandera.

Lihat Juga :
Pemimpin Hamas Diam-diam Kunjungi Mesir, Bahas Apa?

Selain itu, rancangan resolusi ini juga menyerukan solusi dua negara di masa depan, di mana Gaza dan Tepi Barat bersatu di bawah Otoritas Palestina, dan juga menyatakan keprihatinan mendalam atas "situasi kemanusiaan yang mengerikan" di Gaza serta dampak buruknya terhadap warga sipil.

Amerika Serikat masih enggan menandatangani resolusi itu, lantaran tidak menyebut kelompok Hamas yang melakukan serangan awal ke Israel pada 7 Oktober lalu.

"Kami masih membahas modalitas resolusi tersebut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.



"Penting bagi kami agar seluruh dunia memahami apa yang dipertaruhkan di sini dan apa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, dan bagaimana Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri terhadap ancaman-ancaman tersebut," tambah Kirby.

Di tengah sikap AS yang tak bergeming soal resolusi Gaza, jumlah korban tewas akibat agresi Israel terus bertambah. Memasuki hari ke-75 agresi, total lebih dari 20 ribu warga di Gaza tewas.

(dan/dna)