monitoring kapal merak bakauheni

    Release time:2024-10-07 23:44:19    source:macauslot188 login   

monitoring kapal merak bakauheni,situs inatogel,monitoring kapal merak bakauheni

Daftar Isi
  • Seberapa aman Al-Mawasi?
  • Masalah kesehatan
  • Apakah Al-Mawasi memadai?
Jakarta, CNN Indonesia--

Agresi Israeldi Jalur Gaza kini mulai intens menyasar wilayah selatan setelah menghancurkan wilayah utara.

Warga sipil pun saat ini diminta mengungsi ke sebuah bagian kota yang luasnya lebih kecil dari Bandara Heathrow, Inggris.

Lihat Juga :
4 Taktik Gila Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Mawasi adalah kota Badui pesisir yang kecil dan sempit dengan lebar sekitar 1 kilometer dan panjang 14 kilometer. Kota ini sebelumnya dikelilingi permukiman Israel, sampai eks Perdana Menteri Zionis Ariel Sharon membubarkan permukiman pada 2005 silam.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Israel, 6,5 kilometer persegi kota ini bisa menjadi tempat aman bagi warga sipil untuk berlindung dari serangan.

Area ini setara dengan setengah ukuran Bandara Heathrow London, yang dikunjungi 61 juta penumpang pada 2022 atau sekitar 167 ribu penumpang per hari.

Lihat Juga :
Lebanon Masa Bodoh Israel Minta Maaf, Tetap Lapor ke DK PBB

Dengan kata lain, jika warga sipil berada di wilayah tersebut, kepadatan penduduknya akan lebih dari 20 kali lipat Heathrow, bahkan jika semua penumpang harian bandara hadir dalam satu waktu.

Seberapa aman Al-Mawasi?

Peningkatan serbuan Israel di Gaza selatan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) pekan lalu telah membuat zona aman bagi warga Gaza kian menipis.

Pasalnya, Kota Khan Younis yang kini diserang Israel, sebelumnya dianggap sebagai zona aman sehingga banyak warga dari utara berbondong-bondong mengevakuasi diri ke sana.

Banner artikel Ceasefirenow

Masyarakat sipil pun sangsi bahwa masih ada zona aman di Gaza untuk mereka hidup di tengah bayang-bayang gempuran.

Para ahli juga menilai kawasan bagian dari Al-Mawasi itu terlalu kecil untuk menampung populasi yang jumlahnya jauh lebih besar.

Masalah kesehatan

Pakar hukum yang berbasis di Ramallah, Bushra Khalidi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Gaza saat ini "sudah kelebihan penduduk."

Jumlah yang padat ini bisa memicu risiko kolera dan gastroenteritis menyebar dengan cepat di antara warga.

"Orang-orang tidak menjadi lebih baik karena kondisinya tidak memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik," ucapnya.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALLebanon Ogah Maafkan Israel hingga Anak Eks Kepala IDF Tewas

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyebut rencana Israel menyediakan ruang aman bagi warga Gaza hanyalah resep untuk menciptakan bencana.

"Mencoba menjejalkan begitu banyak orang ke daerah sekecil itu dengan infrastruktur atau layanan yang begitu sedikit akan secara signifikan meningkatkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang sudah berada di 'tepi jurang'," kata Tedros.

Lihat Juga :
Viral Foto Tentara Israel Tangkap dan Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

Apakah Al-Mawasi memadai?

Sebuah tim dari Sky News mengunjungi Al-Mawasi untuk menyelidiki situasi di sana.

Ketika tiba, mereka tidak menemukan pemetaan untuk tempat penampungan, seperti tenda atau dapur makanan. Daerah ini punya fasilitas kesehatan yang begitu mengenaskan.

(blq/bac)