erek erek 2d biawak

    Release time:2024-10-08 05:43:00    source:aladdin666 togel   

erek erek 2d biawak,2d 41,erek erek 2d biawak

Jakarta, CNBC Indonesia-Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai sudah waktunya Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate. Indef menyebut kondisi global maupun dalam negeri mengindikasikan kebijakan pemangkasan suku bunga sudah tepat dan dibutuhkan saat ini.

"Kita butuh penurunan suku bunga sekarang," kata ekonom Indef Eko Listiyanto dalam diskusi berjudul Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat, Kamis, (12/9/2024).

Pilihan Redaksi
  • Dua Bulan Pesta Pora, Asing Mulai Minggat dari RI
  • Para Bankir Sepakat, Begini Kondisi Ekonomi RI Kuartal III-2024
  • Bank Papan Tengah Lagi Berebut Nasabah Kaya
  • Peraih Nobel Ekonomi AS Sebut BI Harus Mandiri, Jangan Ngekor The Fed

Eko mengatakan berbagai indikator perekonomian telah menunjukan pemangkasan suku bunga BI sudah tepat dilakukan. Dia menyebut faktor pertama adalah tanda-tanda The Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya. Menurut Eko, dengan sinyal yang amat kuat itu, BI tak perlu menunggu sampai The Fed benar-benar memangkas suku bunganya.

"Indikasi dari kebijakan di AS bisa kita ukur," kata dia.

Selain itu, Eko mengatakan tensi geopolitik saat ini sudah mereda. Dia menyebut ketika perang Rusia-Ukraina terjadi, risiko perekonomian dunia memang sangat tinggi. Namun, belakangan risiko itu sudah turun.

"Dari AS dan tensi geopolitik ada sinyal positif, lalu nunggu apalagi," kata dia.

Eko menyebutkan alasan lainnya adalah indeks dollar yang dulu sempat mencapai skor 106, sekarang sudah turun di angka 100. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, kata dia, juga berada dalam tren menguat. Terakhir cadangan devisa RI juga sudah mencapai tingkat tertingginya dalam sejarah.

"Tingginya cadangan devisa ini bisa menjadi bantalan apabila terjadi hal-hal tak terduga di depannya," kata dia.

Ekonom Indef lainnya, Abdul Manap Pulungan menjelaskan urgensi pemangkasan suku bunga tinggi bagi ekonomi dalam negeri. Dia mengatakan selama era suku bunga BI tinggi, pertumbuhan kredit multiguna stagnan di bawah 5%. Padahal, kata dia, pertumbuhan kredit yang menunjukan pengeluaran di luar konsumsi ini amat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kalau kredit multiguna bisa di-pushlewat kebijakan bunga acuan, itu bisa menjadi stimulus terhadap kredit rumah tangga yang bisa mendorong aktivitas ekonomi yang lebih besar," kata dia.

Abdul Manap mengatakan tingginya BI Rate juga sudah berdampak pada besarnya pengeluaran rumah tangga untuk membayar cicilan. Sebelum mulai menaikan suku bunganya, pengeluaran rumah tangga untuk cicilan pada April 2024 sebesar 9,74%. Namun, angka itu naik pada Mei dan Juli yang sudah mencapai 10,71%.

"Kenaikan suku bunga menyebabkan suku bunga kredit secara terbatas naik, tapi cukup terasa pada pengeluaran rumah tangga," kata dia.

Bank Indonesia mulai menaikan suku bunga acuan sejak April hingga sekarang telah mencapai 6,25%. Kenaikan BI Rate dilakukan untuk mengimbangi kebijakan The Fed yang juga menaikan suku bunga acuannya hingga mencapai 5,5%.


(rsa/mij) Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Rate Turun, Bisnis Wealth Management & Kartu Kredit Meroket

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Rupiah Menguat Pasca BI Rate Naik, Dolar Jadi Rp16.140