togelon login link alternatif

    Release time:2024-10-07 21:49:28    source:kartuslot   

togelon login link alternatif,maling erek erek,togelon login link alternatif

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menawarkan potensi yang menarik untuk investor. Sebab didukung oleh kinerja keuangan yang ciamik dan adanya potensi berakhirnya era suku bunga tinggi tahun ini.

Dana Asing Mengalir ke Saham BMRI

Ketertarikan terhadap saham BMRI juga menjangkit ke investor luar negeri, tercatat ada tren beli bersih asing sejak Juli hingga Agustus 2024. Kondisi ini berbanding terbalik pada periode April hingga Juni, di mana asing banyak melego saham BMRI.

Tercatat sejak awal Agustus hingga 31 Agustus 2024 terjadi beli bersih senilai Rp5,65 triliun. Bahkan pada perdagangan 1 Agustus 2024, dalam sehari tercatat beli bersih asing hingga Rp1,1 triliun. Pembelian bersih ini berlanjut hingga September.

Baca:
Awas! Emiten Konsumer Grup Salim Terancam Daya Beli Yang Anjlok

Optimisme pasar terbentuk karena adanya peluang tren suku bunga tinggi akan segera berakhir pada 2024.

Selamat Tinggal Tren Suku Bunga Tinggi, Era Baru Segera Dimulai

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pertemuan September. Berdasarkan perangkat Fedwatch, probabilitias The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25% mencapai 65,5%.

Penurunan suku bunga pada September diperkirakan akan berlanjut pada pertemuan The Fed November dan Desember. Pada pertemuan November, pasar melihat peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin dan 25 basis poin pada Desember.

Sehingga pada akhir 2024 suku bunga The Fed berada di posisi 4,25%-4,50% atau turun 100 basis poin dari posisi saat ini di 5,25%-5,50%.

Baca:
Pasar Optimis Suku Bunga Turun, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500!

Ketika The Fed memangkas tingkat suku bunganya, pasar memproyeksi langkah yang sama akan diikuti oleh Bank Indonesia, setidaknya satu kali pada 2024.

Beban Bunga Makin Berkurang, Laba Siap Melesat

Jika hal tersebut terjadi angin segar bagi sektor perbankan, terutama Bank Mandiri. Sebab, tren suku bunga tinggi meningkatkan risiko likuiditas, memperbesar beban bunga, dan membuat cost of fund meningkat. Di satu sisi ada bahaya dari kredit macet yang mengintai untuk pinjaman floating yang tingkat bunganya sejalan dengan suku bunga.

Cost of Fund Bank Mandiri atau biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito, terus merangkak naik sejalan dengan tren suku bunga tinggi. Dampaknya pun tercermin pada kinerja 2024.

CoF Bank MandiriFoto: Bank Mandiri
CoF Bank Mandiri

Berdasarkan presentasi kinerja perusahaan, beban bunga Bank Mandiri sepanjang semester pertama 2024 senilai Rp23,14 triliun, melompat 37,1%. Beban ini yang kemudian menggerus pertumbuhan pendapatan bunga bersih.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tercatat Rp49,08 triliun sepanjang paruh pertama 2024, tumbuh 3,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal pendapatan bunga Bank Mandiri mampu tumbuh double digit yakni 12,5% menjadi Rp72,22 triliun.

Sementara laba perusahaan tumbuh 5,23% menjadi Rp26,55 triliun pada semester pertama 2024. Pertumbuhannya melambat dari pencapaian periode yang sama tahun lalu di mana bertumbuh 9,03%.

Jika kemudian suku bunga benar-benar turun, tekanan beban bunga akan berkurang sehingga dapat berdampak positif terhadap pendapatan bunga bersih hingga laba perusahaan. Namun, dampaknya mungkin baru terlihat optimal pada 2025.

Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun oleh Refintiv laba BMRI akan tumbuh 10,4% menjadi Rp61,71 triliun.

Baca:
Wall Street Menghijau Vs Kabar Genting China, IHSG - Rupiah Aman?

Kinerja Cemerlang, Siap Lampaui Ekspektasi

Apa yang membuat saham BMRI menarik selain potensi pemangkasan suku bunga?

Jawabannya adalah performa impresif Bank Mandiri sepanjang semester pertama 2024. Kinerja bank pelat merah itu bahkan mampu melampaui target yang dicanangkan di awal tahun.

Pertama, pertumbuhan penyaluran kredit Bank Mandiri sepanjang paruh pertama 2024 tercatat melesat 20,5% dibandingkan posisi sebelumnya menjadi Rp1.532 triliun. Jika dibandinkan dengan petunjuk 2024 tumbuh 13%-15%. Pertumbuhan pesat kredit membuat Bank Mandiri merevisi pertumbuhan kredit menjadi 16%-18%.

Kedua, credit cost yang dicanangkan adalah 1-0% hingga 1,2%. Sementara pada periode Januari hingga Juni 2024 mencapai 0,98%,

Net Interest Margin dari Bank Mandiri pun terbilang baik dengan 5,09%. NIM yang terjaga di atas 5% didukung oleh pertumbuhan dana murah yang berhasil dihimpun. Bank mandiri mencatatkan pertumbuhan CASA sebesar 17,9% dibandingkan semester pertama 2023 menjadi Rp1.238 triliun.

CASA adalah dana murah berupa tabungan dan giro, di mana bank tidak perlu mengeluarkan bunga besar untuk menghimpun dana. Sehingga dapat menjaga likuiditas perusahaan dan tidak menambah beban bunga sehingga pendapatan bunga perusahaan dapat terakselerasi.

Pertumbuhan CASA perusahaan pun dibarengi oleh pertumbuhan pengguna superapps Livin'. Tercatat pengguna terdaftar di superapps Livin' sebanyak 25,6 juta pengguna, tumbuh 35,8% dari periode yang sama pada tahun kemarin.

Momentum Beli Saham Mandiri Menarik

Secara teknikal saham BMRI memiliki potensi menarik karena mampu bertahan di area support garis simple moving average 20 (SMA20). Dengan inflow yang masih masif terjadi dan jika The Fed sesuai ekspektasi menurunkan suku bunga, bukan tidak mungkin dalam jangka pendek saham Bank Mandiri mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Teknikal Saham Bank MandiriFoto: CNBC Indonesia
Teknikal Saham Bank Mandiri

Selain itu, dengan proyeksi kinerja yang baik pada 2024 dan 2025, potensi kenaikan harga saham BMRI besar, Dari titik target support mencapai All Time High di 7.400 ada potensi keuntungan 11%. Optimis BMRI menyentuh ATH tidak berlebihan mengingat bank swasta yang satu kelas dengan BMRI sudah mencapai rekor terlebih dahulu.

Konsensus dari 18 analis yang dihimpu oleh refinitiv menunjukkan rata-rata target harga BMRI dalam 12 bulan yakni 7.539 per saham.

Proyeksi Saham Bank MandiriFoto: Refinitiv
Proyeksi Saham Bank Mandiri

Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">