getafe vs betis,jeeptoto mobile version,getafe vs betisDaftar Isi
Sejumlah wilayah Indonesia yang berada di utara khatulistiwa terancam banjirpada bulan Septemberini, seiring prediksi kemunculan fenomena La Nina di Tanah Air.
La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Indikasinya adalah penurunan suhu di bawah 0,5 derajat Celsius di kawasan tropis Samudra Pasifik.
Fenomena sebaliknya adalah El Nino yang ditandai dengan suhu tinggi di atas 0,5 derajat C di zona yang sama. Efeknya adalah kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menyebut saat ini kondisi EL Nino Southern Oscillation (ENSO), yang mencakup anomali iklim El Nino dan La Nina, dalam kondisi netral.
Namun, "La Nina cenderung terjadi pada September-November (kemungkinan 66 persen) dan terus berlanjut," kata lembaga.
Lihat Juga :Zona Dingin Muncul di Khatulistiwa Samudra Atlantik, Para Ahli Waspada |
Potensi berkembangnya La Nina ini meningkat di akhir tahun 2024 hingga awal 2025. "Kemungkinan 74 persen pada November-Januari." tutup NOAA.
Lembaga Atmosfer dan Kelautan AS (NOAA) mengungkap saat ini Status Sistem Peringatan ENSO (El Nino Southern Oscillation) masuk "La Nina Watch."
"Kondisi netral ENSO sedang berlangsung," kata lembaga tersebut.
"ENSO netral (tak masuk El Nino atau pun La Nina, red) diperkirakan akan berlanjut selama beberapa bulan ke depan, dengan La Nina diunggulkan muncul selama September-November (peluang 66 persen)."
Lihat Juga :Akhir Agustus, Suhu Zona La Nina di Samudra Pasifik Mulai Minus |
"Dan berlanjut sepanjang musim dingin Belahan Bumi Utara 2024-25 (peluang 74 persen selama November-Januari)," sambung NOAA.
Data terbaru menyebut suhu permukaan laut di zona-zona ENSO sudah ada yang minus:
Keberangkatan SST mingguan terbaru adalah:
Nino 4: 0,5 derajat C
Nino 3,4: 0,0 derajat C
Nino 3: -0,2 derajat C
Nino 1+2: -0,3 derajat C
BMKG menyebut kemunculan La Nina lemah itu akan berdampak terutama wilayah timur Indonesia dan daerah di utara garis khatulistiwa.
"Sehingga nanti di akhir Agustus, awal September nanti ada bagian-bagian yang curah hujannya meningkat," ujar Dwikorita.
"La Nina lemah. Kemarin datanya maksimal [peningkatan curah hujan] sampai 10 persen di sebagian wilayah Indonesia terutama yang dekat timur-utara," sambung dia.
Terlepas ada atau tidaknya La Nina, BMKG, dalam laporan Prakiraan Daerah Potensi Banjir periode September 2024, mengungkap sejumlah daerah yang berpotensi terendam banjir dengan tingkat potensi rendah hingga menengah terutama kawasan timur dan utara Indonesia.
Lihat Juga :Wilayah Potensi Hujan Lebat Sampai Awal September, Waspada Banjir |
Berikut daftar daerahnya:
Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Axeh Tamiang, Aceh Timur, Gayolues, Nagan Raya;
Pidie, Aceh Utara, Simeulue, Bener Meriah, Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kota Subulussalam, Pidie Jaya, Kota Langsa,
Asahan, Batubara, Deli Serdang, Karo, Kota Binjai, Kota Gunung Sitoli, Kota Medan, Kota Pematang Siantar, Kota Padang Sidimpuan, Kota Sibolga, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara;
Langkat, Mandailing Natal, Nias Selatan, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Padang Lawas Utara, Pak-Pak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Toba Samosir.
Kampar, Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kepulauan Meranti, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kuantan Sengingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak
Bintan, Karimun, Kepulauan Anambas, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Lingga, Natuna,
Agam, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Padang Pariaman, Kota Sawahlunto, Pasaman, Kota Solok, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Sijunjung, Solok Selatan, Solok.
Batanghari, Bungo, Kerinci, Kota Jambi, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjung Jabung Timur, Tebo
Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kaur, Lebong, Muko-muko, Kepahiang, Kota Bengkulu, Rejang Lebong, Seluma
Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Rawas Utara
Lihat Juga :El Nino-La Nina, Alasan BMKG Bikin Deputi Khusus Modifikasi Cuaca |
Bogor, Kota Bogor, Sukabumi
Bengkayang, Kapuas Hulu, Melawi, Kayong Utara, Sambas, Sanggau, Ketapang, Sintang, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kuburaya, Landak, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Sekadau
Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kota Palangkaraya, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Murung Raya, Pulang Pisau, Seruyan, Sukamara
Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Mahakam Ulu, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Paser, Penajam Paser Utara
Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung
Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Kota Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara
Lihat Juga :Pakar Ungkap Misteri Kemunculan Tsunami Setinggi 200 Meter |
Banggai, Buol, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Tojo Una-una, Toli-toli
Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar
Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Pinrang, Tana Toraja
Kolaka Utara
Maluku Tengah, Buru, Kota Ambon, Seram Bagian Barat, Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara
Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Tidore Kepulauan, Kota Ternate
Fak-fak, Kota Sorong, Manokwari, Manokwari Selatan, Sorong Seatan, Maybrat, Teluk Bintuni, Sorong, Teluk Wondama, Sorong Selatan
Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Kepulauan Yapen, Mamberamo Raya, Keerom, Jayawijaya, Mimika, Nabire, Paniai, Mamberamo Tengah, Mappi, Waropen, Sarmi, Yalimo.
[Gambas:Video CNN]
(dmi/arh)