17 buku mimpi

    Release time:2024-10-08 03:40:53    source:jadwal liga jepang j1   

17 buku mimpi,betfortuna,17 buku mimpiJakarta, CNN Indonesia--

Mahkamah Keadilan Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israelharus mengakhiri operasi militer di Rafah Jalur Gaza Palestina.

Perintah ICJ ini merupakan langkah darurat yang diminta Afrika Selatan kepada pengadilan tertinggi PBB itu sebagai bagian dari sidang tuntutannya soal tuduhan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

Lihat Juga :
Daftar Petinggi Negara yang Jadi Buron ICC

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa isi keputusan ICJ?

Menurut pengadilan, Israel harus menghentikan serangannya ke Rafah.

Hakim ICJ tidak yakin jika Israel telah mengambil langkah-langkah yang cukup untuk melindungi kehidupan warga sipil melalui operasi militernya selama ini. 

Sebanyak 13 dari total 15 hakim ICJ sepakat mengeluarkan perintah penghentian operasi militer. Para hakim juga setuju Israel harus mengambil langkah-langkah lebih besar lagi untuk memungkinkan komisi penyelidikan memasuki Gaza dan menyelidiki tuduhan genosida.

Pengadilan juga menegaskan kembali keputusan sebelumnya pada 26 Januari bahwa Israel harus meningkatkan bantuan kepada warga Palestina di Gaza.

"ICJ pada dasarnya mengatakan: Oke, cukup," kata Alonso Gurmendi, seorang sarjana hukum internasional di King's College, London.

"Ini adalah perintah yang cukup besar... menurut pendapat saya, ini [mencerminkan] hilangnya kesabaran [terhadap Israel]."

Apa respons Israel?

Israel menentang keras keputusan ICJ ini. Banyak pejabat yang mengulangi tuduhan sebelumnya bahwa pengadilan membantu "teroris" hamas dengan mengeluarkan putusan ini.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menulis di X, sebelumnya Twitter, bahwa Israel berada dalam "perang demi eksistensinya" dan menambahkan bahwa menghentikan invasi ke Rafah sama dengan menuntut Israel "lenyap".

Dia juga memperingatkan bahwa menghentikan serangan berarti "musuh akan mencapai tempat tidur anak-anak dan perempuan kita di seluruh negeri." Dia kemudian men-tweet bahwa "sejarah akan menilai siapa yang berdiri di pihak Nazi, Hamas, dan ISIS."

Israel menyebut mereka memerlukan Rafah untuk mengalahkan Hamas. Namun ICJ melihat tujuan Israel melanggar hak-hak warga Palestina berdasar Konvensi Genosida. Menurut pengadilan, Israel harus menghentikan serangan ke Rafah.

Israel juga tetap membombardir Jalur Gaza Palestina, termasuk Rafah, pada Sabtu (25/5), sehari setelah ICJ memerintahkan Tel Aviv menyetop operasi militer ke wilayah itu.

Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak Sabtu pagi waktu setempat hingga baku tembak antara tentara Israel dan sayap bersenjata Hamas juga terus berlangsung di beberapa titik di wilayah itu.

Pilihan Redaksi
  • Marah soal Pengakukan Palestina, Israel 'Usir' Konsulat Spanyol
  • Israel Ngotot Serang Rafah Gaza Sehari usai Perintah ICJ Keluar
  • Uni Eropa Tuduh Negara Eropa-Israel Intimidasi ICC Tangkap Netanyahu

Sampai kini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga belum angkat bicara. Namun para analis meyakini Israel bakal terus melanggar perintah ICJ.

Selain perintah untuk menghentikan serangan, ICJ juga memerintahkan untuk membuka penyeberangan Rafah untuk penyediaan bantuan. Pengacara di Universitas York, Toronto Heidi Matthews melihat perintah ini secara hukum mengikat Israel.

"Perintah [ICJ] sebelumnya [untuk meningkatkan bantuan] telah membuat negara-negara menyadari bahwa ada risiko genosida yang akan segera terjadi dan oleh karena itu tugas mereka - berdasarkan konvensi genosida - untuk mencegah hal tersebut sudah terpicu," kata Matthews seperti dikutipAl Jazeera.

Sementara itu, meski terus dilanggar Israel, Gurmendi menganggap putusan ICJ bakal menekan negara-negara Barat yang mempersenjatai Israel.

"Bagaimana Anda bisa membenarkan penjualan senjata untuk digunakan Israel di Rafah? Menurutku kamu tidak bisa. Menurut saya itu tidak mungkin secara hukum," katanya.

(els/rds)