2d burung hantu

    Release time:2024-10-07 22:14:50    source:murahqq pkv   

2d burung hantu,mimpi melihat tabrakan,2d burung hantu

Jakarta, CNBC Indonesia- Media asing menyoroti kelas menengah RI. Ini terlihat dari laman Reuters dengan artikel berjudul "Indonesia's dwindling middle class seen dimming economic outlook".

Dimuat bagaimana pemutusan hubungan kerja (PHK) kini banyak terjadi dan menyasar kelompok menengah. Dikatakan bahwa jutaan pekerja kelas menengah RI kini menjadi lebih miskin.

Pilihan Redaksi
  • Pekerja RI Nangis Darah-Gaji Dipotong Lagi demi Iuran Pensiun Tambahan
  • 'Kiamat' Baru Hantam Eropa, Terlihat Jelas di Sungai
  • 9 Update Perang Rusia: AS Setuju Ukraina Masuk NATO-Putin Ngamuk
  • Siaga Perang Arab Melebar! Israel Bom Negara Baru, WHO Evakuasi Besar

Reutersmemulai dengan narasumber lokal bernama Rahmat Hidayat. Dikatakan pria 44 tahun itu baru saja kehilangan pekerjaannya dari sebuah pabrik sepatu di Karawang.

Ia kini berdagang kaki lima dengan berjualan bakso panggang. Padahal ia harus membiayai pengobatan sang istri yang menderita diabetes.

"Seperti Rahmat, jutaan pekerja kelas menengah Indonesia menjadi lebih miskin, sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya jumlah PHK dan berkurangnya jumlah kesempatan kerja sejak pandemi ini," tulis laman itu dikutip Jumat (13/9/2024).

"Tren ini menjadi pertanda buruk bagi prospek ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini," menyebut konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB) serta "tesis investasi" bahwa meningkatnya kelas menengah akan mendorong ambisi Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.

Disinggung pula bagaimana hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Oktober. Apalagi Prabowo hendak meningkatkan ekonomi dan menciptakan 19 juta lapangan kerja.

"Pemerintah mengklasifikasikan mereka yang mengeluarkan uang antara US$132 hingga US$643 per bulan sebagai kelas menengah, berdasarkan kriteria Bank Dunia. Kelompok ini merupakan kunci pertumbuhan ekonomi karena pengeluaran mereka mencakup hampir 40% konsumsi swasta, dan lebih dari 80% jika digabungkan dengan calon kelas menengah, yang menghabiskan US$57 hingga US$132," analisanya.

"Namun, jumlah kelas menengah telah turun dari 21,5% total populasi pada tahun 2019 menjadi 17,1% pada tahun 2024," muat Reutersmerujuk data resmi yang dirilis pemerintah.

"Meskipun perekonomian Indonesia telah bangkit kembali setelah pandemi ini, dengan pertumbuhan sekitar di atas 5% per tahun sejak tahun 2022 di tengah inflasi yang secara umum rendah, menyusutnya kelas menengah ini kemungkinan akan menekan pertumbuhan di masa depan, karena pemerintah harus menghadapi pendapatan pajak yang lebih rendah dan kemungkinan subsidi lebih besar," tulisnya lagi mengutip analis lokal dari Universitas Indonesia (UI), Jahen Rezki.

Hal sama juga disoroti media Singapura, Channel News Asia (CNA). Disebut bagaimana kelas menengah Indonesia kini memburuk dan memicu peringatan bagi ekonomi negeri.

"Dengan jumlah kelas menengah yang lebih kecil, para ahli memperingatkan bahwa Indonesia bisa mengalami nasib serupa seperti Chile, dimana kesenjangan sosial yang semakin besar berkontribusi terhadap kerusuhan selama bertahun-tahun," muat laman itu dalam artikel berjudul "Indonesia's middle class lament 'worsening' plight, as sharp drop in their population sets off economic alarm bell".

Dikatakan bagaimana sejumlah narasumber mengaku sulit mendapat pekerjaan tetap selama beberapa tahun terakhir, pasca-PHK dari perusahaan. Mereka terpaksa menjadi tukang ojek meski tak memberikan stabilitas keuangan.

"Pak Yudhi menghasilkan sekitar 2 juta rupiah sebulan, hampir tidak cukup untuk membayar sewa di lingkungan padat di pinggiran Jakarta dan memberi makan anak-anaknya. Jauh berbeda dengan kesehariannya bekerja di pabrik yang mendapat gaji bulanan sebesar 3,5 juta rupiah ditambah tunjangan kesehatan dan bonus tahunan," cerita laman itu memuat sosok bernama Muhammad Yudhi berusia 33 tahun.

"Pak Yudhi hanyalah satu dari jutaan masyarakat Indonesia yang turun dari kelas menengah ke kelas menengah dalam lima tahun terakhir," tambahnya.

Disebutkan pula peringatan ahli yang menyebut Indonesia bisa menjadi Chile kedua. Negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi stabil namun populasi kelas menengahnya menurun.

"Ketimpangan sosial dan kenaikan harga membuka jalan bagi terjadinya protes dan kerusuhan selama bertahun-tahun di negara Amerika Selatan tersebut antara tahun 2019 dan 2022," muat laman itu.


(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Tahun Terakhir Jokowi, Ekonomi RI Terancam "Krisis" Daya Beli

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Media Asing Soroti Prabowo Hingga Israel Kewalahan Lawan Hamas