statistik didier drogba

    Release time:2024-10-08 02:03:24    source:indoplay   

statistik didier drogba,live draw jeju,statistik didier drogba

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyatakan bahwa penerapan tarif impor oleh Uni Eropa terhadap kendaraan listrik (EV) buatan China akan "sangat mengganggu" kerja sama perdagangan dan investasi, serta merugikan negaranya dan Jerman.

Dilansir Reuters, dalam pembicaraannya dengan Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck pada Selasa, (17/9/2024), Wang menyampaikan harapan agar kedua pihak dapat segera mencapai solusi yang sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan menghindari eskalasi konflik perdagangan antara Tiongkok dan Uni Eropa.

Pernyataan ini muncul menjelang rencana Komisi Eropa yang akan mengusulkan tarif akhir hingga 35,3% pada kendaraan listrik buatan China, di atas bea impor mobil standar sebesar 10% yang sudah diberlakukan oleh Uni Eropa.

Baca:
Hizbullah-Hamas Respons Ledakan Pager Massal Guncang Lebanon

Kunjungan Wang ke Eropa ini bertujuan untuk membahas kasus anti-subsidi yang diajukan Uni Eropa terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok sebelum pengambilan keputusan terkait tarif tambahan tersebut.

Wang berharap Jerman, sebagai salah satu negara inti di Uni Eropa, akan mendorong Komisi Eropa untuk bekerja sama dengan China dalam menyelesaikan masalah ini.

Menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China pada Rabu (18/9/2024), Wang juga menyebut bahwa Jerman perlu memperjuangkan kepentingannya sendiri dalam hal ini.

Dalam tanggapannya, Habeck menegaskan bahwa Jerman mendukung perdagangan bebas dan menyambut baik investasi dari perusahaan otomotif dan suku cadang asal China di Eropa. Ia juga berjanji akan mendorong Komisi Eropa untuk menemukan solusi yang tepat dan menghindari konflik perdagangan.

Selain bertemu dengan Habeck, Wang juga mengadakan pembicaraan dengan Wolfgang Schmidt dari Kantor Kanselir Jerman di Berlin. Dalam pertemuan tersebut, Wang menekankan bahwa Tiongkok ingin menyelesaikan kasus anti-subsidi ini melalui dialog dan konsultasi.

Baca:
Terungkap Asal Pager Maut Buat Ledakan Dahsyat Lebanon, Dekat RI

China mengaku kecewa dengan keputusan Uni Eropa yang mengabaikan upaya Tiongkok dan langsung memutuskan tarif tinggi, serta menolak solusi yang diusulkan oleh industri otomotif Tiongkok.

Wang menegaskan bahwa China tidak akan menyerah dan akan terus mengupayakan negosiasi hingga "detik terakhir." Ia juga berharap Jerman dapat memainkan peran aktif dalam menyelesaikan konflik ini dan mendorong Komisi Eropa untuk menunjukkan kemauan politik guna menghindari peningkatan ketegangan perdagangan.

Adapun kasus ini bermula dari kekhawatiran Uni Eropa terhadap meningkatnya dominasi kendaraan listrik buatan China di pasar Eropa, yang diduga menerima subsidi besar-besaran dari pemerintah China.

Hal ini dinilai memberikan keuntungan kompetitif yang tidak adil bagi produsen China dibandingkan dengan produsen mobil di Eropa, seperti Jerman dan Prancis. Sebagai respons, Uni Eropa membuka penyelidikan dan mengajukan tarif tambahan sebagai langkah anti-subsidi untuk melindungi industri otomotif Eropa.

Namun, penerapan tarif ini tidak hanya berdampak pada perdagangan China dan Uni Eropa, tetapi juga dapat merugikan negara-negara seperti Jerman yang memiliki hubungan ekonomi erat dengan China, terutama di sektor otomotif.

Perusahaan-perusahaan mobil Jerman, seperti Volkswagen dan BMW, memiliki investasi besar di China dan bergantung pada pasokan suku cadang dari negara tersebut.

Ketegangan perdagangan antara China dan Uni Eropa ini juga mencerminkan dinamika geopolitik yang lebih luas, di mana negara-negara Barat semakin waspada terhadap pengaruh ekonomi dan teknologi China di berbagai sektor strategis.

Konflik ini menjadi salah satu ujian bagi hubungan perdagangan global di era pasca-pandemi, di mana negara-negara berusaha melindungi industri dalam negeri mereka sambil tetap menjaga aliansi internasional yang kompleks.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Uni Eropa Resmi Berlakukan Tarif Baru Untuk Mobil Listrik China

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Eropa Tabuh Genderang Perang Baru Dengan China